Reporter: Irma Yani | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk (SQBB) berencana melepas saham ke publik pasca tender offer (penawaran tender). Maklum, pasca akuisisi Bristol oleh Taisho, jumlah saham publik hanya 2,03% dan setelah penawaran tender bakal susut lagi menjadi 1,46%.
Direktur SQBB Seiichi Hattori mengaku, Taisho tengah memproses rencana pelepasan saham tersebut sesuai peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Sekadar catatan, akhir tahun lalu Taisho Pharmaceutical Co. Ltd. membeli 10.032.250 saham PT Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk (SQBB). Penjualan saham tersebut terdiri dari 764.250 saham seri A dan 9.268.000 saham seri B yang mewakiki 97,97% dari semua saham yang telah dikeluarkan oleh perseroan.
Setelah akuisisi tersebut, Taisho mengubah nama Bristol-Myers Squibb Indonesia menjadi Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk. Ia menjelaskan, porsi saham publik SQBB sebelum tender offer sekitar 2,03% dan setelah tender offer berlangsung akan berkurang menjadi 1,46%.
Direktur Operasional SQBB Yusuf Rantow menambahkan, saat ini SQBB belum merencanakan ekpansi besar-besaran pada 2010. SQBB masih menghitung anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini. "SQBB hanya akan mengembangkan satu pabrik yang sudah ada di Cimanggis, kami akan kembangkan infrastruktur teknologi informasi dan pergantian mesin-mesin," ujarnya.
Dipaparkannya, kapasitas produksi SQBB pada 2009 ini mencapai sekitar 23,2 juta unit, sedangkan kapasitas produksi 2008 sekitar 20,8 juta unit. Menurutnya, Taisho akan memfokuskan pabrik yang sudah ada untuk menjadi pusat produksi maupun pusat ekspor dan untuk ekspansi produksi over the counter (OTC) atau obat bebas ke pasar Asia Pasific.
Menurutnya, target pasar ekspor SQBB ialah Malaysia, Filipina, Thailand dan Singapura. Pendapatan SQBB hingga akhir 2009 mencapai sekitar Rp 414 miliar, sedangkan pada 2008 sekitar Rp 359 miliar dan laba bersih 2009 sebesar Rp92 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News