kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Pasca stock split, saham BATA akan likuid


Selasa, 14 Mei 2013 / 06:45 WIB
Pasca stock split, saham BATA akan likuid
ILUSTRASI. Hasil Napoli vs Lazio di Liga Italia: Libas Aquillotti 4-0, Partenopei aman di puncak


Reporter: Kornelis Pandu Wicaksono | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. PT Sepatu Bata Tbk (BATA) berencana memecah nilai nominal saham. Emiten ini akan membahas rencana ini pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), 14 Juni 2013.

“Perseroan akan memecah nominal saham dengan rasio 1:100,” tulis Adenan Ismail, Sekretaris Perusahaan BATA dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia Jumat (10/5). Pada Senin (13/5), harga saham BATA tidak bergerak dari level Rp 60.000 per saham. Jika menggunakan patokan harga ini, maka kelak harga saham BATA di Rp 600 per saham.

Analis Net Sekuritas Fadli mengatakan, aksi korporasi ini baik untuk meningkatkan likuiditas. Maklum, selama ini volume transaksi BATA memang sangat tipis. Sejak Oktober 2012, perdagangan saham BATA tidak sampai 100 lot. Bahkan setiap hari di bulan ini perdagangan saham BATA hanya 1-4 lot setiap harinya.

Padahal, menurut Fadli, kinerja emiten produsen sepatu ini cukup bagus, meski kenaikan pendapatan terlihat sangat minim. “Pendapatan BATA naik konsisten selama lima tahun,” jelas dia.

Menurut Fadli, perusahaan ini tergolong sudah matang. “Perusahaan sudah mature, pendapatan tidak akan naik terlalu banyak setiap tahun. Fokusnya menjaga market share,” papar dia.

Pendapatan BATA per kuartal I tahun ini naik 11,66% menjadi Rp 170,41 miliar. Meski beban pokok penjualan BATA naik 12,11% menjadi Rp 89,13 miliar, laba kotor BATA tetap naik 11,16% menjadi Rp 81,27 miliar. Sementara, laba bersih meningkat 61,14% menjadi Rp 14,98 miliar. Penjualan domestik menyumbang terbesar per kuartal I yaitu 95,1%. Sisanya penjualan ekspor.

Meski memiliki kinerja yang terus bertumbuh, Fadli menilai, saham BATA kurang banyak peminat. "Sektornya hanya satu dan tidak likuid," kata dia. Padahal menurut dia, prospek sektor ini berkaitan erat dengan daya beli masyarakat yang terus naik.

Secara keseluruhan, Fadli menilai BATA dan prospek sektornya cukup baik. Namun ia tidak bisa memberi rekomendasi pada saham ini. Yang jelas, setelah stock split, ia meramal, perdagangan saham BATA akan lebih menarik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×