Reporter: Arvin Nugroho | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebutuhan masyarakat Indonesia akan rumah yang masih tinggi menjadi optimisme bagi emiten properti PT Andalan Sakti Primaindo (ASPI) dalam memasuki tahun 2020. Apalagi, perusahaan Andalan Sakti Primaindo telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Februari 2020.
Seiring dengan tercatatnya Andalan Sakti Primaindo di BEI, perusahaan yang bergelut di sektor properti ini memperoleh dana segar dari pasar modal sebesar Rp 34,65 miliar. Andalan Sakti Primaindo melepaskan 330 juta sahamnya dengan harga Rp 105 per lembar.
Dari dana yang diperoleh oleh Andalan Sakti Primaindo, sebesar 85% akan digunakan untuk menyelesaikan proyek Casa Serpong yang dipegang oleh anak usahanya yaitu PT Andalan Sakti Nusa dan sebagai biaya operasional serta biaya konstruksi proyek Arkamaya yang dipegang oleh PT Asia Mentari Properti.
Baca Juga: IHSG naik tipis, tengok saham yang jadi top gainers, Senin (17/2)
Angka itu dengan besaran masing-masing 96% untuk PT Andalan Sakti Nusa dan 4% untuk PT Asia Mentari.
Sementara, 15% sisa dana yang ada akan digunakan melunasi hutang ke pemegang saham Andalan Sakti Primaindo yaitu PT Andalan Sakti Inti sebesar Rp 4,08 miliar.
Andalan Sakti Primaindo juga menawarkan Waran Seri I sebanyak 110 juta. Di mana, setiap pemegang tiga saham baru perseroan berhak memperoleh satu waran dengan harga pelaksanaan Rp 130. Nilai seluruhnya tercatat sebesar Rp 14,3 miliar dengan masa berlaku 18 Agustus 2020 – 16 Februari 2023.
Dalam prospektusnya, Andalan Sakti Primaindo menuliskan optimismenya terhadap prospek penjualan perusahaan ke depan. Itu tak terlepas dari kebutuhan masyarakat Indonesia akan rumah yang masih belum tercukupi. Di tambah lagi, pertumbuhan harga rumah yang kian tahun kian meningkat juga menjadi celah bagi Andalan Sakti Primaindo.
Baca Juga: Ansa Land (ASPI) targetkan pendapatan marketing sales hingga Rp 15 miliar tahun ini
Direktur Perusahaan Andalan Sakti Primaindo mengatakan bahwa pihaknya akan berfokus pada produk rumah segmen menengah dan menengah ke bawah pada Senin (17/2). Sejalan dengan itu, di tahun 2020, pihaknya akan fokus membangun proyek residensial.
Di samping itu, Andalan Sakti Primaindo Jansen Kustianto dalam tahun ini akan memfokuskan perumahan di pinggiran kota yang menyasar segmen kelas menengah dengan rentang harga Rp 900 juta – 1,5 miliar.
Pada 2020, Andalan Sakti Primaindo akan menggarap dua proyek terbarunya. Kedua proyek itu adalah Arkamaya Residence yang berlokasi di Pondok Cabe, Tangerang dan Casa Serpong di Parung Panjang. Arkamaya Residence sendiri telah terjual 5 unit dari 26 unit. Sementara sisanya masih dalam tahap pembangunan.
Sedang proyek Casa Serpong masih dalam tahap pengembangan pertama dengan rencana membangun 500 unit rumah dari lahan seluas 50.000 m2 dalam 3 – 5 tahun ke depan. Tak ketinggalan, proyek Royal Matoa yang berlokasi di Cinere, Depok juga dalam tahap pemasaran.
“Kita melihat kebutuhan hunian perumahan masih cukup tinggi, jadi kita fokus di perumahan di kelas menengah dan menengah ke bawah," jelas Jansen.
Baca Juga: Andalan Sakti Primaindo (ASPI) bidik pendapatan di 2020 capai Rp 13 miliar
Selain didukung oleh kebutuhan akan rumah dan meningkatnya harga rumah, Jansen melihat pelonggaran suku bunga yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) dapat mendongkrak permintaan masyarakat. Apalagi, BI juga membebaskan rasio Loan to Value (LTV) untuk semua tipe rumah pertama, rumah kedua, dan seterusnya, berlaku rasio LTV 80% - 90%
“Relaksasi kebijakan atau peraturan ini akan mendorong perbaikan pertumbuhan industri sektor property,” tulis manajemen dalam prospektus.
Oleh karenanya, Jansen tak sungkan bila perusahaannya menargetkan pendapatan tahun 2020 sebesar Rp 13 miliar dan laba bersih sebesar Rp miliar. Di sisi lain, Andalan Sakti Primaindo juga menargetkan target pendapatan pra-penjualan (marketing sales) sebesar Rp 13 – 15 miliar.
Baca Juga: Harga saham Andalan Sakti Primaindo (ASPI) melesat 69,52% di perdagangan perdana
Sebagai informasi, di sepanjang 2018 Andalan Sakti Primaindo berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 36,47 miliar. Sedangkan, laba bersih yang diperoleh Andalan Sakti Primaindo tahun 2018 sebesar Rp 2,47 miliar. Angka itu membaik dibanding tahun 2017 yang mengalami kerugian sebesar Rp 1,77 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News