Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI) atau Ansa Land memasang target pendapatan pra-penjualan (marketing sales) Rp 13 miliar - Rp 15 miliar.
Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Ansa Land Arnoldus Jansen Kustianto mengatakan perusahaan fokus menggarap proyek residensial.
Baca Juga: Harga saham Andalan Sakti Primaindo (ASPI) melesat 69,52% di perdagangan perdana
"Fokus utama saat ini masih residensial. Karena kita melihat kebutuhan hunian perumahan masih cukup tinggi, jadi kita fokus di perumahan di kelas menengah dan menengah ke bawah," jelas Jansen di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (17/2).
Ansa Land tahun ini akan menggarap dua proyeknya yaitu Arkamaya Residence di Pondok Cabe, Tangerang Selatan dan Casa Serpong di Parung Panjang. Saat ini proyek Arkamaya Residence telah terjual 5 unit dari 26 unit. Dus sebanyak 21 unit di Arkamaya Residence masih dalam tahap pembangunan dan pemasaran.
Sedangkan Casa Serpong masih dalam tahap pengembangan pertama yang menggunakan lahan seluas 50.000 m2 dari 15 hektare (ha) landbank yang tersedia. Dengan luas lahan yang tersedia tersebut, perusahaan berencana membangun 500 unit rumah dalam 3-5 tahun ke depan.
Sedangkan di tahun ini perusahaan akan membangun sekitar 100 unit dan diharapkan sudah bisa menyumbang perolehan marketing sales. Perusahaan berencana menjual unit di proyek ini dengan harga sekitar Rp 350 juta -Rp 400 juta. "Kita harapkan bisa menyumbang, mungkin kita targetkan di kuartal empat tahun ini," ujar dia.
Baca Juga: Andalan Sakti Primaindo (ASPI) bidik pendapatan di 2020 capai Rp 13 miliar
Dus, perusahaan mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 30 miliar. Asal dana untuk capex rencananya berasal dari dana hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dan menggunakan kas internal.
Adapun, perusahaan memperoleh dana IPO Rp 34,65 miliar. Di mana sebanyak 85% hasil IPO digunakan untuk mengembangkan dua proyek tersebut atau setara Rp 29,45 miliar. Sisanya, sebanyak 15% digunakan perusahaan untuk melunasi utang kepada PT Andalan Sakti Inti sejumlah Rp 4,08 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News