kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Andalan Sakti Primaindo (ASPI) bidik pendapatan di 2020 capai Rp 13 miliar


Senin, 17 Februari 2020 / 13:00 WIB
Andalan Sakti Primaindo (ASPI) bidik pendapatan di 2020 capai Rp 13 miliar
ILUSTRASI. Emiten PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI) resmi melantai di BEI pada Senin (17/2) dengan melepas 330 juta saham seharga Rp 105 per saham.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI) membidik target lumayan tinggi di tahun ini. Perusahaan yang baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini memasang target pendapatan Rp 13 miliar dan laba bersih sekitar Rp 3 miliar. 

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan ASPI Arnoldus Jansen Kustianto mengatakan, target tersebut sejalan dengan prospek bisnis properti di tahun ini yang membaik. 

"Kami lihat Bank Indonesia kan suku bunganya masih cukup terjaga, malah cenderung turun. Selain itu ada pelonggaran LTV. Jadi kami harapkan properti untuk tahun ini lebih baik dari tahun 2019," jelas Jansen di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (17/2). 

Baca Juga: Harga saham Andalan Sakti Primaindo (ASPI) melesat 69,52% di perdagangan perdana

Sejatinya, target yang ingin dicapai Andalan Sakti Primaindo cukup tinggi bila melihat kondisi keuangan perusahaan tahun 2019. Berdasarkan laporan keuangan periode Agustus 2019, pendapatan perusahaan tercatat hanya Rp 4,01 miliar. Selain itu Andalan Sakti Primaindo juga tidak mencatatkan laba melainkan rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 1,47 miliar. 

Kinerja perusahaan di tahun 2019 memang terlihat mengalami tekanan bila dibanding tahun 2018. Hal ini menyebabkan kinerja yang ingin dicapai perusahaan terlihat cukup ambisius.

Pada sepanjang 2018 perusahaan berhasil membukukan pendapatan Rp 36,47 miliar atau naik 410,07% secara tahunan (yoy). Sementara itu laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tercatat mencapai Rp 2,47 miliar, membaik bila dibandingkan tahun 2017 yang merugi Rp 1,77 miliar. 

Pada 2018, perusahaan melakukan penjualan ruangan kantor di South Quarter. Hal ini menyebabkan pendapatan di 2018 melejit namun di 2019 kembali normal. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×