Reporter: Aris Nurjani | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang digelar pada Februari 2023 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75%.
Pada perdagangan Kamis (16/2), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,27% ke level 6.895,66. Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro menilai kebijakan BI sudah diprediksi pelaku pasar.
"Kebijakan ini sesuai dengan statement Gubernur BI sebelumnya yang menyatakan kenaikan suku bunga terlihat cukup memadai namun bisa berubah jika ada kondisi luar biasa," jelasnya kepada Kontan.co.id. Kamis (16/2).
Baca Juga: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 5,75%
Nico menjelaskan seharusnya kebijakan tersebut mendapatkan respons yang baik oleh investor mengingat ini kali pertama BI tidak menaikkan suku bunga acuan sejak beberapa bulan terakhir.
Adapun, sentimen ini diharapkan dapat meredakan persepsi risiko pasar yang tengah naik akibat rilis inflasi AS yang turun dan tidak sesuai konsensus pasar.
Nico memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di level 7.000 sampai 7.030 dalam kuartal I tahun 2023. Namun hingga akhir tahun IHSG akan berada di area 7.220 -7.350.
Melihat pergerakan IHSG yang melemah, Nico menilai investor masih akan wait and see menyikapi beberapa rilis agenda dari global khususnya dari AS yang akan merilis data ketenagakerjaan mingguan.
Ditambah pejabat The Fed akan memberikan statement terbarunya menyikapi perekonomian dan inflasi AS terkini.
Baca Juga: BI: Surplus Neraca Perdagangan Perkuat Ketahanan Eksternal RI
Nico menambahkan dengan suku bunga yang tetap emiten-emiten dapat memanfaatkan potensi keuntungan dari musim laporan keuangan yang akan tergantung dari setiap emitennya.