Reporter: Namira Daufina | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Setelah penguatan Aussie yang signifikan di awal pekan terhadap USD, akhir pekan ini harus ditutup mata uang Negeri Kanguru itu dengan pelemahan. Penyebab utamanya adalah antisipasi pelaku pasar terhadap data ketenagakerjaan Amerika Serikat.
Mengutip Bloomberg, Jumat (4/12) pukul 17.15 WIB pasangan AUD/USD merosot 0,35% ke level 0,7315 dibanding hari sebelumnya.
Menurut Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka, faktor terbesarnya lebih dari sisi teknikal. Disebabkan aksi profit taking karena sempat menguat tajam.
“Karena kalau berkaca dari data ekonomi, Australia masih positif dan bisa mendongkrak Aussie,” kata Tonny. Memang seperti yang dirilis data penjualan ritel Australia Oktober 2015 tumbuh 0,5% dibanding bulan sebelumnya yang hanya tumbuh 0,4%.
Namun sentimen ini terhapus oleh perhatian pelaku pasar yang terfokus pada penantian rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat nanti malam. Diprediksi data ketenagakerjaan tersebut tidak memuaskan pasar.
Sebut saja rata-rata pendapatan upah tenaga kerja AS November 2015 pertumbuhannya diduga turun dari 0,4% ke 0,2%. lalu tingkat tenaga kerja bidang non pertanian turun dari 271 ribu menjadi 201 ribu. Yang cukup positif hanya tingkat pengangguran November 2015 yang stagnan di level 5,0%.
“Dugaannya negatif, ini membuat pasar wait and see sebabnya data ini indikasi terbesar kenaikan suku bunga AS yang dinantikan pasar,” jelas Tonny.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News