Reporter: Namira Daufina | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Data ekonomi kontras kedua negara jadi penentu pelemahan sterling di hadapan aussie.
Mengutip Bloomberg, Rabu (2/12) pukul 18.15 WIB pasangan GBP/AUD merosot 0,37% di level 2,0518 dibanding hari sebelumnya.
Wahyu Tri Wibowo, Analis Central Capital Futures pelemahan sterling disebabkan oleh sajian data ekonomi yang tidak memuaskan pasar. Itu menambah dugaan peluang kenaikan suku bunga Bank of England masih belum akan terjadi dalam waktu dekat.
Data konstruksi PMI Inggris November 2015 yang merosot signifikan dari 58,8 ke level 55,3. Padahal sehari sebelumnya, data manufacturing PMI Inggris bulan yang sama pun merunduk ke level 52,7 dari sebelumnya 55,2.
“Di saat yang bersamaan, aussie justru sedang bersinar,” jelas Wahyu. Setelah pada Selasa (1/12) Reserve Bank of Australia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di level 2,0% itu mengangkat kepercayaan pelaku pasar terhadap aussie lagi.
Belum lagi aussie juga didukung oleh data ekonomi yang positif. Sebut saja, data building approvals dan neraca berjalan yang membaik. Tadi, GDP kuartal tiga 2015 Australia pun melonjak dari 0,3% ke level 0,9%. “Ini menghapus dugaan pasar akan peluang RBA memangkas suku bunga dalam waktu dekat karena ekonomi terlihat stabil,” tambah Wahyu.
Tidak heran ini menyebabkan perbedaan arah yang kontras kedua pasangan. Untuk beberapa saat ke depan, sterling memang akan cenderung merunduk.
"Aussie memang sedang bergerak berbeda arah dari mata uang utama lainnya seperti euro dan sterling, sebabnya, rebound harga komoditas dan aksi bank sentral Australia jadi penopang," papar Wahyu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News