kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.561.000   59.000   2,36%
  • USD/IDR 16.802   8,00   0,05%
  • IDX 8.585   -61,06   -0,71%
  • KOMPAS100 1.186   -11,81   -0,99%
  • LQ45 849   -10,77   -1,25%
  • ISSI 307   -1,83   -0,59%
  • IDX30 437   -3,43   -0,78%
  • IDXHIDIV20 510   -2,95   -0,57%
  • IDX80 133   -1,59   -1,18%
  • IDXV30 138   -0,57   -0,42%
  • IDXQ30 140   -0,82   -0,59%

Pasar volatile, Lo Kheng Hong masih beli saham


Minggu, 03 Juni 2018 / 18:48 WIB
Pasar volatile, Lo Kheng Hong masih beli saham
ILUSTRASI. Lo Kheng Hong RUPS Berkshire Hathaway


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar yang cenderung memperlihatkan pergerakan yang volatile membuat investor menjadi ragu untuk berinvestasi. Namun, bagi beberapa investor kakap, adanya volatilitas pasar ini justru jadi kesempatan untuk masuk ke pasar dengan mencari saham-saham yang masih bisa dilirik.

Lo Kheng Hong misalnya. Salah satu investor yang disebut sebagai Warren Buffet Indonesia ini mengatakan bahwa saat ini beberapa saham justru mempelihatkan adanya salah harga. Dan dengan adanya volatilitas pasar ini, dia justru terus membeli saham.

"Kalau saya masih terus membeli. Di level indeks 6.000 masih ada sedikit saham yang salah harga, tapi ketika IHSG turun, perusahaan yang bagus dan murah jadi bertambah banyak," kata Lo Kheng Hong kepada Kontan.co.id, Kamis (31/5). Ia mengatakan bahwa saham-saham salah harga ini tak hanya merupakan saham blue chip, tapi juga ada di saham-saham yang merupakan secondliner.

Namun demikian, menurutnya, beberapa hal musti diperhatikan oleh investor sebelum memberi saham-saham yang salah harga ini. Pertama dan yang paling utama adalah good corporate governance dari perusahaan. Apakah perusahaan dikelola oleh orang jujur dan berintegritas. "Karena bagi investor jika suatu perusahaan dikelola oleh orang yang tidak jujur akan menjadi sangat mengerikan," imbuhnya.

Beberapa hal lain juga menjadi perhatiannya dalam memilih saham-saham yang tepat yakni bidang usaha dari perusahaan tersebut, laba perusahaa, pertumbuhan, baru terakhir adalah valuasi perusahaan yang memperlihatkan apakah perusahaan teresebut masih mahal atau sudah murah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×