kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar saham masih volatil di paruh kedua 2018


Senin, 25 Juni 2018 / 08:38 WIB
Pasar saham masih volatil di paruh kedua 2018
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volatilitas pasar saham lokal selama semester pertama tahun ini cukup tinggi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di 6.689,29 pada Februari lalu. Setelah itu, IHSG kembali terpuruk dan pekan lalu ditutup di posisi 5.821,81. Sejak mencetak rekor, IHSG sudah terkoreksi sedalam 12,97%.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji menilai, di semester pertama, beberapa sentimen negatif membayangi IHSG. Misalnya, daya beli masyarakat tersendat. Selain itu, beberapa kebijakan pemerintah cenderung populis, seperti tidak menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), menjadi pemberat bagi IHSG.

Sentimen tak cuma berasal dari dalam negeri. Kabar paling anyar adalah kebijakan The Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan. Hingga akhir tahun nanti, The Fed kemungkinan akan mengerek lagi bunga acuan sebanyak dua kali. Selain itu, ada sentimen perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

Sentimen ini masih membayangi pasar modal domestik pada semester kedua nanti. Di pengujung semester pertama tahun ini, Bank Indonesia akan menggelar Rapat Dewan Gubernur, yang kemungkinan akan menaikkan suku bunga acuan BI 7-day reverse repo rate (BI 7-DRR).

"Dengan kenaikan The Fed, ekonomi AS mulai mengalami tumbuh dan terjadi capital inflow. Di saat yang sama, negara emerging market mengalami capital outflow," ungkap Nafan, Minggu (24/6).

Beberapa sentimen positif juga mungkin akan mempengaruhi pasar. Misalnya, BI akan merelaksasi aturan loan to value (LTV) kredit properti. Ada pula perhelatan pilkada serentak dan Asian Games.

Namun tensi perang dagang masih perlu dicermati. Nafan menilai jika IHSG tidak jebol ke level 5.700, masih ada peluang rebound. Dia memperkirakan secara teknikal IHSG di semester kedua akan bergerak di level support 5.490 dan level resistance 6.690.

Saham pilihan

Ada beberapa saham yang menarik dicermati di semester kedua, antara lain saham sektor perbankan yang sudah turun cukup dalam di semester I-2018. Nafan menyarankan investor mencermati BBRI, BMRI dan BBNI.

Selain itu, saham konstruksi masih layak diperhatikan seperti WSKT dan WIKA. Ini lantaran semakin dekatnya pemilu pilpres 2019, yang biasanya proyek infrastruktur akan dikebut dan menjadi sentimen positif bagi kedua emiten konstruksi pelat merah itu.

Seiring adanya rencana pelonggaran kebijakan LTV kredit properti, Nafan juga menyarankan sebaiknya investor mulai mempertimbangkan masuk ke saham properti, seperti ASRI dan BSDE.

Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee menilai, volatilitas pasar modal domestik masih akan terus berlanjut. "Memasuki semester kedua pasar masih akan volatil hingga Agustus. Isu yang akan mempengaruhi pasar masih banyak dari luar," ungkap Hans, Jumat (22/6).

Beberapa hal akan membayangi indeks saham seperti kenaikan suku bunga The Fed, yield pasar obligasi Amerika Serikat yang tinggi dan penguatan dollar AS.

Meski begitu, bukan berarti semua saham di bursa domestik akan anjlok. Hans mengatakan beberapa saham sektor konstruksi masih layak diperhatikan dengan kemungkinan pembayaran proyek dari pemerintah. Kondisi ini lantaran beberapa proyek konstruksi rampung.

Hans mengatakan beberapa saham seperti WIKA dan PTPP masih bisa diakumulasi beli.

Adanya perhelatan pemilihan umum pada tahun depan membuat IHSG kemungkinan mencatatkan penurunan. "Pada periode seperti ini, saham LQ45 menjadi pilihan. Saham LQ45 lebih defensif," tambah Hans.

Beberapa saham blue chip juga layak dipertimbangkan, lantaran biasanya akan terlebih dahulu naik. Hans menyarankan beberapa saham seperti BMRI, BBRI, BBNI. Juga saham lain yang sudah terkoreksi seperti TLKM dan JSMR. Beberapa saham semen pun layak diperhitungkan seperti SMGR dan INTP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×