Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan, Jumat (12/10) berpotensi naik di tengah persepsi risiko yang maish tinggi.
I Made Adi Saputra Analis Fixed Income MNC Sekuritas mengatakan, dengan berlanjutnya koreksi yang terjadi di pasar saham imbal hasil SUN berpotensi naik.
Dalam dua hari berturut-turut indeks Dow Jones mengalami penurunan dimana pada perdagangan kemarin ditutup turun sebesar 2,31% sehingga dalam dua hari perdagangan telah turun lebih dri 1.300 poin. Hal ini terjadi di tengah kekhawatiran pelaku pasar terhadap kenaikan tingkat suku bunga acuan yang terlalu cepat serta adanya kemungkinan terjadinya penurunan pertumbuhan ekonomi global.
Selain itu, Made mengatakan kenaikan imbal hasil pada perdagangan hari ini juga didukung oleh indikator teknikal yang masih menunjukkan tren pergerakanan penurunan harga SUN dalam jangka pendek.
"Disaat harga SUN turun, maka imbal hasilnya akan naik," kata Made dalam riset, Jumat (12/10).
Sementara, yield US Treasury jangka 10 tahun dan 30 tahun pada Kamis (11/10) masing-masing turun 3 basis poin ke level 3,14% dan 3,31%.
Ahmad Mikail Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia mengatakan turunnya yield US Treasury didorong karena melemahnya data Consumer Price Index (CPI) AS di September menjadi 2.3% (yoy) lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 2.7% (yoy).
Ahmad memproyeksikan yield SUN 10 tahun akan bergerak stabil didorong oleh pelemahan rupiah dan penurunan yield US Treasury. Dalam risetnya hari ini, Ahmad memproyeksikan yield SUN 10 tahun akan bergerak di 8,40% hingga 8,59%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News