kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.510.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 15.565   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.789   16,39   0,21%
  • KOMPAS100 1.206   -1,84   -0,15%
  • LQ45 954   -7,01   -0,73%
  • ISSI 236   1,17   0,50%
  • IDX30 492   -2,07   -0,42%
  • IDXHIDIV20 588   -4,32   -0,73%
  • IDX80 137   -0,37   -0,27%
  • IDXV30 143   0,88   0,62%
  • IDXQ30 163   -1,25   -0,76%

Pasar Ragukan Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Begini Prediksi Rupiah Rabu (23/10)


Selasa, 22 Oktober 2024 / 17:32 WIB
Pasar Ragukan Pemangkasan Suku Bunga The Fed, Begini Prediksi Rupiah Rabu (23/10)
ILUSTRASI. Petugas menunjukkan uang dolar AS dan rupiah di Ayu Masagung Money Changer, Jakarta, Jumat (18/10/2024). Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS jelang pelantikan Presiden ke-8 RI merosot 6 poin atau 0,04 persen menjadi Rp15.513 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.507. ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/tom.


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah melanjutkan pelemahan di hadapan dolar AS pada penutupan perdagangan hari ini. 

Di pasar spot, rupiah ditutup pada level Rp 15.567 per dolar Amerika Serikat (AS) di akhir perdagangan Selasa (22/10), melemah 0,41% dari sehari sebelumnya. 

Sedangkan mengacu Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah melemah 0,61% dalam sehari ke level Rp 15.560 per dolar Amerika Serikat (AS). 

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures, Nanang Wahyudin mengatakan bahwa pelaku pasar tengah mempertimbangkan dan memperhatikan perkembangan mengenai arah kebijakan kabinet baru. Maka dari itu menciptakan sikap kehati-hatian di kalangan pelaku pasar.

"Data pertumbuhan uang beredar per Agustus 2024 juga mengalami perlambatan menjadi 7,2% YoY atau Rp 9.044 triliun. Ini menandai perpanjangan perlambatan dalam tiga bulan terakhir," kata Nanang kepada KONTAN, Selasa (22/10). 

Baca Juga: Rupiah Dibuka Melemah ke Rp 15.544 Per Dolar AS Pada Hari Ini, 22 Oktober 2024

Di sisi lain pelemahan Rupiah lain juga disebabkan oleh termoderasinya pemangkasan fed fund rate seiring rilis data ekonomi AS, khususnya data ketenagakerjaan serta data penjualan ritel yang solid.

Terlihat imbal hasil Treasury AS 10 tahun meningkat 2.63% ke level 4.18%. Ini menciptakan potensi aliran dana asing kembali ke AS karena imbal hasil yang lebih menarik. 

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan rupiah melemah dan dolar menguat karena terdampak dari pernyataan berbagai pejabat the Fed yang sepakat bahwa untuk tidak melakukan pemotongan secara agresif. Selain itu, beberapa kalangan juga meyakini bahwa suku bunga netral The Fed akan lebih tinggi dari yang diperkirakan selama ini. 

"Hal tersebut mendorong peningkatan permintaan dolar AS sejak malam sebelumnya. Alhasil mendorong pelemahan nilai tukar Rupiah," kata Josua kepada KONTAN, Selasa (22/10).

Untuk besok Josua memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp 15.525 sampai Rp 15.625 per dolar AS, sejalan dengan berlanjutnya ketidakpastian terkait penguatan indikator ekonomi AS.

Sementara Nanang memproyeksi rupiah besok akan berada pada rentang harga Rp 15.470 - Rp 15.660 per dolar AS. 

Selanjutnya: Mendikdasmen Abdul Mu'ti Buka Suara Soal Ujian Nasional di Era Pemerintahan Prabowo

Menarik Dibaca: Ramalan BMKG Cuaca Besok Rabu (23/10) di Yogyakarta Tidak Ada Hujan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×