Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
Meskipun begitu, pihaknya masih optimis lantaran pembangunan infrastruktur di area Cinere melalui rampungnya secara parsial Tol Antasari-Depok disebutnya dapat meningkatkan minat. Walaupun, realisasinya belum tercermin dalam laporan keuangan tahun 2019.
Wajar saja, hal tersebut lantaran di area tersebut pihaknya memiliki Cinere Mall dan Cinere Bellevue Mall yang merupakan beberapa aset yang menjadi tulang punggung dari pendapatan berulang EMDE.
Dengan penurunan pendapatan tersebut, sepanjang 2019 perusahaan mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 34,38 miliar. Padahal tahun sebelumnya EMDE masih mengantongi laba bersih Rp 15,94 miliar.
Baca Juga: EMDE tengah menuntaskan dua proyek barunya
Desiyanti menyebut seiring dengan lesunya pasar properti dalam negeri, di sisi biaya tetap EMDE menyumbang kenaikan 9% seiring dengan inflasi. "Akan tetapi, biaya-biaya variabel seperti biaya penjualan turut mengalami penurunan yang sebanding sehingga membuat kami mencatatkan kerugian," paparnya.
Selain itu, perusahaan juga meningkatkan penyisihan piutang ragu-ragu sebesar 45% dibandingkan tahun sebelumnya. Kemudian, tahun lalu ada pendapatan lain-lain dari penggantian asuransi kebakaran dengan kontribusi 25% dari pendapatan yang mana pada tahun ini tidak ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News