Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) masih bukukan transaksi emas sebagai yang terbanyak dilakukan pada kontrak multilateral sepanjang Semester I-2019.
Hingga akhir tahun, diperkirakan pertumbuhan transaksi multilateral untuk emas bisa mencapai 10% year to date (ytd). Di sisi lain, transaksi Olein mulai menanjak dan menyaingi kopi seiring program revitalisasi
Direktur Utama BBJ Stephanus Paulus Lumintang mengatakan, kontrak multilateral emas masih jadi yang terbanyak di transaksikan, atau sekitar 46,11% dari total transaksi di BBJ di Juli 2019.
Transaksi berikutnya, berasal dari Olein sekitar 26,25% dan sisanya merupakan transaksi multilateral untuk kopi 25,17% dan kokoa atau coklat hanya berkontribusi 2,47% sepanjang bulan lalu.
Baca Juga: Tawaran Emas Digital Makin Marak, Belum Ada Pedagang yang Mendaftar ke Bappebti
"Kontrak multilateral yang paling banyak ditransaksikan saat ini masih emas, diikuti olein. Transaksinya naik terus," kata Stephanus Kamis (15/8).
Dalam data yang diperoleh Kontan, diketahui per Juli 2019 volume transaksi multilateral emas mencapai 369.751 ton atau sekitar 54,10% dari total transaksi multilateral year to date hingga Juli 2019 yakni 683.361 lot. Sebagai gambaran di tahun lalu BBJ membukukan volume transaksi multilateral hingga 1,335 juta lot.
Di sisa akhir 2019, Stephanus optimistis kontribusi emas di kontrak multilateral BBJ bakal berkontribusi hingga 75% dari total transaksi. Ini mengingat masih tingginya transaksi masyarakat terhadap emas perhiasan maupun emas batangan, diikuti tingkat kepercayaan yang besar untuk berinvestasi di emas.
"Untuk ytd kita perkirakan (emas) bisa tumbuh 10%, kami optimis," jelasnya.
Baca Juga: Wuih, bakal ada empat penyelenggara emas digital di akhir 2019
Menariknya, pasar Olein justru merangkak dan mulia menyaingi pasar kopi di transaksi multilateral BBJ per Juli 2019. Stephanus mengatakan, kenaikan pasar olein didukung upaya BBJ dalam mendorong program revitalisasi.
"Sekitar 3 minggu terakhir ada pengaruh revitalisasi dan mendorong harga naik. Target kami di akhir tahun kenaikannya bisa over," ujarnya.
Sejak 16 Juli 2019, revitalisasi kontrak olein sudah berjalan. Ke depan harapannya transaksi olein bakal lebih likuid dan diperkirakan akhir tahun bakal menduduki peringkat kedua sebagai komoditas yang banyak ditransaksikan di BBJ.
Berdasarkan data Juli 2019 transaksi olein volume 20 ton mencapai 22.998 ton dan untuk volume 10 ton mencapai 9.918 ton, sehingga per Juli 2019 transaksi olein mencapai 32.916 ton. Adapun, dalam enam bulan pertama 2019 pasar olein telah membukukan transaksi sebanyak 107.135 ton atau sekitar 15,67%.
Baca Juga: Jualan emas online, Tokopedia dan Bukalapak perlu daftar ke Bappebti
Sedangkan untuk total volume transaksi kopi per Juli 2019 hanya 31.551 per ton atau sedikit di bawah Olein, di mana sebanyak 28.965 ton disumbang dari kopi arabika dan 2.586 ton berasal dari kopi robusta. Meskipun hampir tersalip, dalam enam bulan pertama 2019 total transaksi kopi masih unggul dengan total mencapai 182.114 ton atau sekitar 26,64%.
Sementara untuk transaksi coklat di Juli 2019 cenderung melambat dari bulan sebelumnya yakni 3.010 ton. Sehingga, per Juli 2019 transaksi coklat baru 24.361 ton.
"Kami akan melakukan revitalisasi lebih banyak dan belum akan ciptakan kontrak baru. Tujuan akhir revitalisasi nanti akan sampai ke kopi tapi masih tunggu semester II-2019," tandasnya.
Baca Juga: BBJ menargetkan empat penyelenggara emas digital terdaftar di akhir 2019
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News