Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Handoyo .
Menariknya, pasar Olein justru merangkak dan mulia menyaingi pasar kopi di transaksi multilateral BBJ per Juli 2019. Stephanus mengatakan, kenaikan pasar olein didukung upaya BBJ dalam mendorong program revitalisasi.
"Sekitar 3 minggu terakhir ada pengaruh revitalisasi dan mendorong harga naik. Target kami di akhir tahun kenaikannya bisa over," ujarnya.
Sejak 16 Juli 2019, revitalisasi kontrak olein sudah berjalan. Ke depan harapannya transaksi olein bakal lebih likuid dan diperkirakan akhir tahun bakal menduduki peringkat kedua sebagai komoditas yang banyak ditransaksikan di BBJ.
Berdasarkan data Juli 2019 transaksi olein volume 20 ton mencapai 22.998 ton dan untuk volume 10 ton mencapai 9.918 ton, sehingga per Juli 2019 transaksi olein mencapai 32.916 ton. Adapun, dalam enam bulan pertama 2019 pasar olein telah membukukan transaksi sebanyak 107.135 ton atau sekitar 15,67%.
Baca Juga: Jualan emas online, Tokopedia dan Bukalapak perlu daftar ke Bappebti
Sedangkan untuk total volume transaksi kopi per Juli 2019 hanya 31.551 per ton atau sedikit di bawah Olein, di mana sebanyak 28.965 ton disumbang dari kopi arabika dan 2.586 ton berasal dari kopi robusta. Meskipun hampir tersalip, dalam enam bulan pertama 2019 total transaksi kopi masih unggul dengan total mencapai 182.114 ton atau sekitar 26,64%.
Sementara untuk transaksi coklat di Juli 2019 cenderung melambat dari bulan sebelumnya yakni 3.010 ton. Sehingga, per Juli 2019 transaksi coklat baru 24.361 ton.
"Kami akan melakukan revitalisasi lebih banyak dan belum akan ciptakan kontrak baru. Tujuan akhir revitalisasi nanti akan sampai ke kopi tapi masih tunggu semester II-2019," tandasnya.
Baca Juga: BBJ menargetkan empat penyelenggara emas digital terdaftar di akhir 2019
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News