kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Pasar Obligasi Global Tertekan, Begini Dampaknya Terhadap Pasar Domestik


Senin, 08 Januari 2024 / 10:39 WIB
Pasar Obligasi Global Tertekan, Begini Dampaknya Terhadap Pasar Domestik
ILUSTRASI. Pasar obligasi global tertekan, begini efeknya di pasar domestik


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar obligasi global tertekan oleh berlanjutnya ekspansi pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) pada bulan Desember 2023. Terjadi kenaikan yang di luar dugaan pada angka non-farm payrolls (NFP) menjadi 216.000 dari prediksi konsensus 170.000.

Kemudian, tingkat partisipasi angkatan kerja pada Desember 2023 melemah menjadi 62,5%, dari angka November dan prediksi konsensus sebesar 62,8%. Akan tetapi, tingkat pengangguran bertahan di 3,7% dari konsensus 3,8%.

"Hal ini berpotensi mendorong The Fed untuk semakin berhati-hati dalam menyikapi wacana dovish pivot," ucap Fixed Income & Macro Strategist PT Mega Capital Sekuritas Lionel Priyadi dalam risetnya, Senin (8/1). 

Baca Juga: Otak-atik Portofolio Investasi di Tahun Politik, Instrumen Apa yang Menarik?

Meskipun begitu, ekspektasi pasar terhadap kemungkinan pemotongan suku bunga acuan bulan Maret 2024 tetap tinggi di level 62%, dari sebelumnya 64%.

Yield US Treasury tenor 10 tahun dan Bund naik masing-masing 5 dan 3 bps menjadi 4,05% dan 2,16%. Indeks obligasi S&P untuk developed market dan EMBI untuk emerging market juga turun 0,2%. 

Reaksi jual investor di pasar global berpotensi memperkuat tekanan jual di pasar domestik yang berlangsung pada Jumat pekan lalu (5/1). Hal ini tercermin dari kenaikan yield 10Y INDOGB dan INDON masing-masing sebesar 5 bps dan 14 bps menjadi 6,71% dan 5,14%. 

Baca Juga: Simak Saran Analis dalam Menyusun Portofolio Investasi di Tahun Politik Berikut Ini

Lionel memperkirakan yield 10Y INDOGB dan INDON masih akan bergerak naik menuju rentang 6,7%-6,8% dan 5,15%-5,25% pada Senin (8/1).

Fluktuasi rupiah diperkirakan stabil di rentang Rp 15.500-Rp 15.600 per dolar AS akibat pergerakan sideways indeks dolar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×