kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   10.000   0,52%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Pasar Obligasi Global Tertekan, Begini Dampaknya Terhadap Pasar Domestik


Senin, 08 Januari 2024 / 10:39 WIB
Pasar Obligasi Global Tertekan, Begini Dampaknya Terhadap Pasar Domestik
ILUSTRASI. Pasar obligasi global tertekan, begini efeknya di pasar domestik


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar obligasi global tertekan oleh berlanjutnya ekspansi pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) pada bulan Desember 2023. Terjadi kenaikan yang di luar dugaan pada angka non-farm payrolls (NFP) menjadi 216.000 dari prediksi konsensus 170.000.

Kemudian, tingkat partisipasi angkatan kerja pada Desember 2023 melemah menjadi 62,5%, dari angka November dan prediksi konsensus sebesar 62,8%. Akan tetapi, tingkat pengangguran bertahan di 3,7% dari konsensus 3,8%.

"Hal ini berpotensi mendorong The Fed untuk semakin berhati-hati dalam menyikapi wacana dovish pivot," ucap Fixed Income & Macro Strategist PT Mega Capital Sekuritas Lionel Priyadi dalam risetnya, Senin (8/1). 

Baca Juga: Otak-atik Portofolio Investasi di Tahun Politik, Instrumen Apa yang Menarik?

Meskipun begitu, ekspektasi pasar terhadap kemungkinan pemotongan suku bunga acuan bulan Maret 2024 tetap tinggi di level 62%, dari sebelumnya 64%.

Yield US Treasury tenor 10 tahun dan Bund naik masing-masing 5 dan 3 bps menjadi 4,05% dan 2,16%. Indeks obligasi S&P untuk developed market dan EMBI untuk emerging market juga turun 0,2%. 

Reaksi jual investor di pasar global berpotensi memperkuat tekanan jual di pasar domestik yang berlangsung pada Jumat pekan lalu (5/1). Hal ini tercermin dari kenaikan yield 10Y INDOGB dan INDON masing-masing sebesar 5 bps dan 14 bps menjadi 6,71% dan 5,14%. 

Baca Juga: Simak Saran Analis dalam Menyusun Portofolio Investasi di Tahun Politik Berikut Ini

Lionel memperkirakan yield 10Y INDOGB dan INDON masih akan bergerak naik menuju rentang 6,7%-6,8% dan 5,15%-5,25% pada Senin (8/1).

Fluktuasi rupiah diperkirakan stabil di rentang Rp 15.500-Rp 15.600 per dolar AS akibat pergerakan sideways indeks dolar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×