kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank of Japan Bakal Mengakhiri Suku Bunga Negatif, Begini Dampak Bagi Pasar Obligasi


Jumat, 08 Desember 2023 / 12:20 WIB
Bank of Japan Bakal Mengakhiri Suku Bunga Negatif, Begini Dampak Bagi Pasar Obligasi
ILUSTRASI. Pernyataan para pejabat Bank of Japan (BOJ) untuk mengakhiri kebijakan suku bunga negatif menghentikan aksi beli di pasar obligasi global.


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pernyataan para pejabat Bank of Japan (BOJ) untuk mengakhiri kebijakan suku bunga negatif menghentikan aksi beli di pasar obligasi global pada Kamis (7/12). Hal ini terlihat dari kenaikan yield obligasi pemerintah Jepang (JGB) tenor 10 tahun sebesar 12 bps menjadi 0,76%.

Gubernur BOJK Kazuo Ueda menyatakan kepada parlemen (Diet) Jepang bahwa mempertahankan kebijakan suku bunga negatif akan semakin sulit di masa mendatang. Deputi Gubernur BOJ Ryozo Himino sudah memberi sinyal untuk mengakhiri kebijakan suku bunga negatif Jepang pada Rabu (6/12) dengan peryataan diakhirinya kebijakan suku bunga negatif tidak akan membawa dampak signifikan atas perekonomian Jepang.

Macro Strategist Samuel Sekuritas Lionel Priyadi mengatakan, rencana BOJ untuk mengakhiri kebijakan suku bunga negatif dipicu oleh kemungkinan The Fed mempercepat pemangkasan suku bunga. Ekspektasi pasar terhadap dovish pivot The Fed akan diuji malam ini melalui rilis data pasar tenaga kerja Amerika Serikat bulan November 2023.

"Pasar global merespons hal ini dengan melakukan aksi jual taktis terhadap instrumen US Treasury tenor 10 tahun sehingga yield naik 5 bps menjadi 4,15%," kata Lionel dalam risetnya, Jumat (8/12). 

Baca Juga: Pemerintah Tambah Utang, Cadangan Devisa Tambun

Akan tetapi, yield INDON masih turun untuk semua tenor, yakni tenor 10 tahun turun 5 bps menjadi 5,21%, tenor 5 tahun turun 5 bps menjadi 4,89%, dan tenor 2 tahun turun 2 bps menjadi 5,09%. Sementara itu, yield instrumen obligasi pemerintah Indonesia (INDOGB) bergerak sideways

Lionel melihat kemungkinan terjadinya koreksi taktis di pasar SBN pada Jumat (8/12). Menurut dia, yield INDOGB tenor 10 tahun masih akan naik hari ini menuju rentang 6,6?-6,7% yang diikuti dengan kenaikan yield INDOGB tenor 2 tahun dan tenor 5 tahun menuju rentang 6,6%-6,7%. 

Pergerakan rupiah diperkirakan mendatar di rentang Rp 15.450 per dolar AS-Rp 15.650 per dolar AS. Seri SBN yang direkomendasikan adalah FR0096, FR0097, FR0098, FR0100, dan FR0101.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×