Reporter: Emir Yanwardhana, Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
PT Greenwood Sejahtera Tbk (GWSA) juga akan menerbitkan saham baru. Rights issue ini dilakukan melalui HMETD. Paulus Indra Intan, Direktur Utama GWSA mengatakan, jumlah maksimal saham baru itu mencapai 2,5 miliar saham dengan nominal Rp 100 per saham. Dengan begitu, nilai modal GWSA akan menanjak Rp 250 miliar.
Namun, perseroan belum menetapkan tanggal pelaksanaan penambahan modal ini. Yang jelas, penambahan modal akan digunakan untuk memperkuat ekuitas. "Juga memberikan fleksibilitas dalam hal ada kesempatan pengembangan bisnis baru dan menunjang pertumbuhan usaha," imbuh Paulus.
Ekuitas PT Siloam International Hospitals (SILO) juga akan meningkat. Emiten rumah sakit ini akan menambah modal dengan HMETD senilai Rp 1,3 triliun. Sebelumnya, SILO juga sudah mendapatkan investor baru, yakni CVC Capital Partners Ltd yang mengakuisisi 15% saham SILO.
Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia mengatakan, saat ini likuiditas saham di pasar modal sudah jauh lebih baik. Apalagi, BEI juga sudah menetapkan minimum free float 7,5%. Aturan itu membuat banyak emiten menerbitkan saham baru dan memecah nominal saham.
Menurut Satrio, ketika IHSG bergerak naik di atas 5.000, likuiditas terlihat jauh lebih baik. Apalagi, belakangan ini, beberapa sektor seperti saham batubara mulai menanjak. Kondisi ini membuat emiten akan memanfaatkan pasar modal untuk menambah ekuitas.
Ia bilang, IHSG yang meningkat akan membuat dana yang terkumpul lebih banyak dan penyerapan HMETD lebih mudah dilakukan. "Valuasi emiten tentu akan terlihat lebih baik ketika IHSG masih berada di level tinggi seperti saat ini," tandas Satrio. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News