Reporter: Dina Farisah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) akan menggelar lelang surat utang negara (SUN), Selasa (22/10). Pada lelang ini, pemerintah memasang target indikatif Rp 8 triliun.
Pemerintah akan melelang lima seri surat utang. Salah satunya adalah SPN12141009 yang jatuh tempo 9 Oktober 2014. DJPU juga melelang empat seri SUN yang akan menjadi acuan tahun depan.
Keempatnya adalah seri FR0069 yang jatuh tempo 15 April 2019, seri FR0070 yang jatuh tempo 15 Maret 2024, seri FR0071 yang jatuh tempo 15 Maret 2029 dan FR0067 jatuh tempo 15 Februari 2044.
Head of Debt Capital Markets BCA Sekuritas, Herdi Ranuwibowo optimistis, target indikatif tersebut akan terserap oleh pemerintah. Menurutnya, faktor domestik dan eksternal sedang dalam kondisi positif. Di dalam negeri, data-data ekonomi seperti inflasi dan defisit current account kian mereda.
Dari sisi global, negosiasi pagu utang Amerika Serikat telah mencapai kesepakatan. "Semua faktor yang dikhawatirkan investor sudah lewat. Ini momentum bagi pemerintah untuk mengoptimalkan penyerapan," ujar Herdi, Kamis (17/10).
Herdi memprediksi, investor akan memburu SUN tenor panjang. Ia menilai, berakhirnya kecemasan global merupakan momentum rebound pasar obligasi. Perkiraan Herdi, jumlah permintaan bisa berkisar antara Rp 20 triliun - Rp 25 triliun.
Ekonom Bank Internasional Indonesia Josua Pardede menuturkan, sentimen domestik dan global semakin mengarah positif. Kondisi ini menggiring yield SUN dengan tenor 10 tahun turun hingga 40 basis poin dibanding Jumat (11/10).
Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan pemerintah akan kembali memenangkan lelang di atas target indikatif seperti lelang-lelang SUN sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News