kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasar masih lesu karena corona, langkah apa lagi yang perlu dilakukan BEI?


Kamis, 19 Maret 2020 / 20:56 WIB
Pasar masih lesu karena corona, langkah apa lagi yang perlu dilakukan BEI?
ILUSTRASI. Warga melintas di samping layar yang menampilkan infornasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengamati langkah-langkah yang diambil OJK dan BEI memang hanya akan memperlambat penurunan, tapi tidak bisa mendongkrak IHSG.

"Hal ini wajar karena memang faktor global yang melemahkan IHSG," katanya ketika dihubungi Kontan.co.d, kamis (19/3). 

Nafan melihat sentimen positif yang dipicu dari kebijakan tersebut masih belum sekuat sentimen negatif berupa penyebaran Covid-19. Sebab, penyebaran virus ini yang memicu panic selling yang dilakukan oleh pasar. 

Jika memang ingin kembali mengangkat IHSG, maka perlu ada sentimen yang positif baik dari global maupun domestik terkait COVID-19 ini. Selain itu, Nafan juga menyarankan pelaku pasar untuk tidak panik berlebihan. 

Baca Juga: Pemangkasan bunga acuan BI tak sanggup menopang kejatuhan IHSG

Meskipun mengapresiasi langkah OJK dan BEI, Bernadus menilai ada upaya lain untuk memperbaiki kondisi pasar. Di antaranya mempercepat keputusan account yang masih diblokir atas kasus Jiwasraya. 

"Sehingga investor-investor retail besar akan berani lagi untuk masuk ke pasar saham yang valuasinya sudah sangat terdiskon ini," jelas Bernadus.

Ia melihat saat ini masih banyak investor ritel besar yang mempertimbangkan masuk ke pasar modal karena ketidakpastian isu Jiwasraya di samping masalah Covid-19. 

Nafan juga beranggapan investor ritel perlu ditarik masuk ke pasar. Salah satu caranya dengan menawarkan jumlah saham ke pada investor dengan jumlah yang lebih sedikit. Misalnya saat ini ditawarkan 1 lot ke depan bisa dibeli dengan 0,1 lot atau 0,01 lot. 

"Untuk mendorong investor ritel dan meningkatkan SID juga," tutupnya. 

Di sisi lain, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo menjelaskan apa yang tengah dilakukan BEI sejauh ini  memang untuk menjalankan fungsinya agar pasar tetap menjadi wajar dan teratur. 

BEI juga bilang, langkah-langkah yang diambil sejauh ini bukanlah protokol krisis. Protokol krisis akan ditetapkan jika pemerintah, dalam hal ini Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), telah menentukan suatu kondisi merupakan krisis. 

"Langkah apa yang diambil oleh BEI nanti akan diumumkan, apabila memang terjadi," kata Laksono ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (19/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×