Sumber: CNBC | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pasar saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street turun cukup signifikan pada perdagangan Kamis (8/2). Dow Jones bahkan jatuh lebih dari 250 poin, karena pasar masih mengkhawatirkan potensi kenaikan suku bunga yang lebih agresif.
Mengutip CNBC, Kamis pukul 22.36 WIB, Dow Jones turun sebesar 262 poin atau setara 1,05% ke posisi 24.630,86.
Indeks S&P 500 juga melorot 0,52% ke level 2.667, 47, setelah sempat dibuka naik. Sektor industri mencatatkan kinerja terburuk. Sementara, indeks Nasdaq terseret ke zona merah dengan penurunan 0,61%.
Pasar saham diperdagangkan melemah, karena rilis kinerja pendapatan perusahaan yang kuat dan data ekonomi tidak cukup mengatasi kegelisahan investor terkait potensi kenaikan suku bunga The Federal Reserves.
Ini tercermin pada imbal hasil obligasi AS 10 tahun yang kembali menanjak. Yield surat utang diperdagangkan di level 2,87%. Kenaikan yield menyusul rilis data klaim pengangguran yang solid. Klaim pengangguran mingguan mencapai titik terendah dalam 45 tahun. Angka klaim pengangguran dilaporkan hanya 221.000, lebih rendah dari pekan sebelumnya yang mencapai 230.000.
"Berita besar berkisar pada imbal hasil obligasi yang terus meningkat," kata Mark Newton dari Newton Advisors, seperti dilansir CNBC, Kamis.
Newton bilang, angka 3,05% sebagaiĀ level kunci yield surat utang 10 tahun. "Jika lebih dari 3,05% akan mematahkan tren turun dalam 30 tahun dan sangat penting sebagai petunjuk imbal hasil akan memulai tren jangka panjang lebih tinggi," imbuhnya.
Sebelumnya, Senin lalu, kenaikan imbal hasil obligasi dan pergerakan tajam pada dana volatilitas yang menggunakan leverage, menjadi pemicu volatilitas pasar. Dow Jones bahkan ditutup amles lebih dari 1.000 poin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News