kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar kurang kondusif, menunda IPO keputusan tepat


Kamis, 26 Maret 2020 / 08:58 WIB
Pasar kurang kondusif, menunda IPO keputusan tepat
ILUSTRASI. Ilustrasi IPO atau Go Public; initial public offering; bursa efek indonesia; bei; KONTAN/Daniel Prabowo


Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  PT Nara Hotel Internasional  menunda melakukan proses penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) hingga Juni 2020. IPO ditunda melihat pasar yang kurang kondusif.

Direktur Utama PT Nara Hotel Internasional Adrianus Daniel Sulaiman mengatakan, melalui rapat Direksi dan Komisaris diputuskan Nara Hotel tidak mengambil IPO tanggal 20 Maret.

Asal tahu saja, Nara Hotel  sebenarnya masih diberi kesempatan oleh Otoritas Jasa Keuangan  (OJK) untuk melakukan IPO ulang hingga 20 Maret 2020. IPO sebelumnya yang berlangsung  pada tanggal 3 dan 4 Februari 2020 itu gagal karena OJK menemukan kejanggalan.

Baca Juga: IHSG Semakin Loyo, Korporasi Tunda IPO

" Market juga sedang crash, investasi sedang kurang kondusif. Kami tunggu momen tepat untuk melakukan IPO lagi," kata Daniel dalam keterangan yang disampaikan kepada Kontan.co.id, Rabu (25/3).

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee melihat penundaan IPO di tengah pasar yang lesu merupakan keputusan tepat. Sebab, ketika suatu perusahaan akan melakukan IPO mereka ingin mendapatkan harga yang bagus.

Ketika pasar tidak terlalu mendukung ada kemungkinan saham yang dilepas tidak terserap pasar, sehingga lebih baik pelaksanaan IPO diundur terlebih dahulu.

Akan tetapi yang menjadi pertimbangan adalah tidak ada yang tahu sampai kapan pasar akan tertekan akibat penyebaran COVID-19. Sehingga, ketika Juni nanti Nara Hotel ditargetkan melakukan IPO belum dapat dipastikan apakah pasar sudah kembali pulih.

Sementara itu, SVP Research Kana Hita Solvera Janson Nasria mengatakan mengundur proses IPO hingga kasus penyebaran COVID-19 menunjukkan flat curve merupakan keputusan yang baik. Adapun ia memproyeksikan pasar akan mulai pulih di semeter II mendatang.

Baca Juga: Proyeksi IHSG: Masih Menguji Support Baru

"Ekonomi Indonesia dan global mungkin baru pulih di semester II 2020, itu pun dalam tahap very weak growth," jelasnya kepada Kontan.co.id.

Di sisi lain Hans Kwee menambahkan, jika suatu perusahaan sudah mengantongi investor strategis maka risiko saham tidak terserap pasar menjadi lebih kecil. Sehingga tidak menjadi masalah melakukan IPO di kondisi seperti saat ini.

"Kalau sudah ada investor strategis, istilahnya listing sudah ada yang beli, tidak perlu takut tidak terserap di pasar," imbuhnya.

Jika belum ada investor strategis dan sepenuhnya mengandalkan pasar, lebih baik suatu perusahaan menunggu pasar menjadi lebih kondusif saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×