kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasar keuangan membaik, prospek reksadana terproteksi di tahun depan cerah


Rabu, 09 Desember 2020 / 19:50 WIB
Pasar keuangan membaik, prospek reksadana terproteksi di tahun depan cerah


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau dana kelolaan alias assets under management (AUM) reksadana terproteksi terus mengalami penurunan di penghujung tahun 2020, namun manajer investasi (MI) tetap optimistis dengan kinerja reksadana ini di tahun depan. 

Head of Investment Specialist & Product Development Sucor Asset Management Lolita Liliana mengatakan, seiring membaiknya kondisi pasar keuangan belakangan ini, minat investor terhadap reksadana terproteksi sudah kembali lagi. 

Apalagi, suku bunga deposito masih terus turun sehingga nasabah dengan profil risiko konservatif-moderate masih membutuhkan alternatif investasi jangka menengah.

Baca Juga: Ini penyebab dana kelolaan reksadana terproteksi turun tiga bulan berturut-turut

Walau minat investor sudah membaik, keberadaan suplai sebenarnya masih belum pulih. Menurut Lolita, ketersediaan efek untuk underlying mekanisme proteksi juga masih belum membaik dikarenakan penerbit juga masih mengambil sikap wait and see terlebih dahulu sembari memantau permintaan yang ada di pasar.

“Untungnya, keadaan reksadana terproteksi di Sucor AM tidak seperti di industri. Kami telah menerbitkan enam produk baru reksadana terproteksi yang AUM-nya berhasil naik 38,05% secara year to date. Kenaikan ini seiring dengan tetap tingginya permintaan dari nasabah kami termasuk melalui agen penjual,” imbuh Lolita.

Dia pun optimistis, prospek reksadana terproteksi pada tahun depan masih akan tetap menarik. Walaupun dari segi yield obligasi/efek bersifat utang terus menurun, ditambah lagi dengan pajak obligasi di reksadana terproteksi yang akan naik menjadi 10% per 2021, Lolita menilai potensi imbal hasil yang ditawarkan reksadana terproteksi masih tetap lebih menarik dibandingkan bunga deposito

“Tapi secara umum, untuk penerbitan reksadana terproteksi pada tahun depan masih tergantung dari tersedianya efek underlying. Suplai sepertinya masih akan kurang dikarenakan yield yang diminta mengalami kenaikan yang lumayan tinggi. Sementara sekarang di saat yield sudah mulai turun, nyatanya masih banyak emiten yang menunggu timing yang pas,” tegas Lolita.

Baca Juga: Tahun depan, dana kelolaan (AUM) reksadana diproyeksikan bisa capai Rp 600 triliun

Dia pun menyebut, tahun depan Sucor AM bisa kembali menerbitkan 4-6 produk reksadana terproteksi.

Asal tahu saja, per November 2020, dana kelolaan reksadana terproteksi sebesar Rp 138,99 triliun. Jumlah ini turun dibanding bulan sebelumnya. Bahkan, AUM reksadana terproteksi sudah turun dalam tiga bulan berturut-turut.

Terakhir kali AUM reksadana terproteksi naik pada bulan Agustus 2020. Kala itu AUM reksadana terproteksi capai Rp 146,23 triliun.

Selanjutnya: Penerbitan obligasi korporasi turun, penerbitan reksadana terproteksi pun terganggu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×