Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi logam mulia seperti emas dinilai masih menarik. Dalam jangka panjang, harga emas memiliki kecenderungan naik. Pada 4 September 2019, harga emas di Indonesia mencapai angka tertinggi di Rp 775.000 per gram. Selain itu, emas merupakan aset safe haven yang memiliki tingkat resiko rendah ketika kondisi ekonomi global sedang memburuk.
Berdasarkan riset pemasaran Inside ID berjudul “Understanding Indonesia Consumers Outlook 2018” dikatakan bahwa setengah dari responden dalam riset tersebut mengatakan memiliki simpanan berupa emas selain simpanan dalam bentuk lainnya, seperti deposito, properti, reksadana, dan saham. Hal ini menunjukkan bahwa emas mudah diterima oleh masyarakat dibandingkan simpanan lainnya.
CEO PT Hartadinata Abadi Tbk Sandra Sunanto mengatakan prospek emas ini dinilai masih sangat baik. Ia mengatakan dengan kondisi ekonomi global saat ini, harga emas bisa akan terus naik sampai akhir tahun. Apalagi, selama empat bulan terakhir, harga emas terus mengalami kenaikan harga.
Baca Juga: Harga Emas Berkilau, Prospek Emiten Logam Mulia Mengkilap
“Masih akan tetap naik walaupun dipengaruhi kondisi global seperti baru saja kemarin kilang minyak di Arab Saudi yang diserang dan dari kondisi kurs rupiah kita juga,” ujar Sandra, Kamis (19/9).
Sandra menilai industri emas ini seperti industri kreatif. Ia bilang strategi untuk mengembangkan industri ini bisa melalui inovasi. Menurutnya, inovasi yang bisa dilakukan bisa seperti inovasi unit bisnis dengan menjual emas fisik menggunakan e-commerce.
Sandra juga bilang penjualan emas secara digital ini juga memiliki target pada generasi-generasi milenial. Menurutnya, ini bisa menjadi sarana untuk menabung bagi generasi tersebut.
“Jadi kalau anak-anak sekarang punya uang saku lebih, tidak asal dihabiskan namun bisa ditabung dengan cara investasi emas,” ucap Sandra.