Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelemahan dollar Amerika Serikat sejenak membuat poundsterling dapat bernapas lega di tengah belum membaiknya fundamental mata uang tersebut.
Mengutip Bloomberg pada Selasa (18/12) pukul 20.30 WIB, pasangan GBP/USD menguat 0,47% ke level 1,2684.
Analis Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra menyampaikan, penguatan poundsterling lantaran dollar AS sedang dalam tren melemah. Tren tersebut setidaknya terlihat dalam dua hari terakhir.
Jelang pengumuman kenaikan suku bunga acuan AS, para investor masih diliputi ketidakpastian soal masa depan kebijakan moneter The Federal Reserves di tahun 2019. Apalagi, di saat yang sama pasar saham AS kembali mengalami fase gejolak di tengah proyeksi pertumbuhan ekonomi AS yang melambat di tahun depan.
Sentimen ini setidaknya mampu menutupi kegagalan voting Brexit di kalangan parlemen pada pekan lalu. Perdana Menteri Inggris, Theresa May berencana kembali melaksanakan voting pada Januari mendatang. Namun, keputusan tersebut tetap tidak mampu mengubah pandangan negatif dari para pelaku pasar.
Tertundanya kesepakatan Brexit juga membuat Bank of England diyakini tidak akan melakukan perubahan kebijakan moneter Inggris dalam waktu dekat. Alhasil, besar kemungkinan suku bunga acuan Inggris tidak akan berubah saat diumumkan hari Kamis (20/12) waktu setempat. “BoE tampak hati-hati karena penundaan voting juga bisa mempengaruhi data-data ekonomi Inggris secara umum,” ungkap Putu.
Ia menyebut, selama masalah Brexit belum selesai, pasangan GBP/USD masih rentan untuk berbalik arah.
Secara teknikal, pasangan GBP/USD bergerak di bawah MA50, MA100, dan MA200. Indikator MACD bergerak turun di level -0,007 sedangkan stochastic naik ke level 59. Kenaikan juga terjadi pada indikator RSI ke level 51.
Dengan demikian, Putu merekomendasikan sell on rally pasangan GBP/USD di level 1,2545 – 1,2500 – 1,2430 untuk support dan 1,2700 – 1,2745 – 1,2790 untuk resistance.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
