kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pantau berita menarik di bursa saham hari ini!


Kamis, 09 Juli 2015 / 05:19 WIB
Pantau berita menarik di bursa saham hari ini!


Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Menemani aktivitas anda di pagi hari, kami menyajikan sejumlah berita bursa saham di halaman 4 Harian KONTAN, edisi hari ini (9/7) sebagai berikut.

Untung dari Pelemahan Rupiah

Ada berkah di balik musibah. Ini juga berlaku saat kurs rupiah rontok di hadapan dollar Amerika Serikat. Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings menilai, ada empat perusahaan yang bisa meraup untung dengan melemahnya rupiah. Sedang 10 perusahaan lainnya bakal rugi dengan kondisi itu.

Dua dari empat perusahaan yang untung tersebut adalah emiten di bursa saham Indonesia, yakni PT Indika Energy Tbk (INDY) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Sedangkan perusahaan yang mendapatkan tekanan terbesar antara lain PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).

Penilaian ini berdasarkan simulasi penurunan nilai tukar rupiah. Fitch membuat simulasi dengan skenario penurunan sebesar 15% dan 30%.

Direktur Keuangan TBIG Helmi Yusman Santoso mengatakan, saat ini perseroan memang tidak terlalu terpengaruh pelemahan nilai tukar rupiah. Maklum, TBIG sudah mengamankan seluruh utang dollar AS dengan hedging. Sementara anggaran belanja modal (capex) emiten ini menggunakan mata uang rupiah.

Di samping itu, TBIG memperoleh sebagian pendapatan dalam dollar AS. "Kami memperoleh pendapatan sewa menara dalam dollar AS dari Indosat. Ini sesuai perjanjian yang telah disepakati pada 2012," imbuh Helmi.

Perjanjian TBIG dengan Indosat berlaku hingga 2022 mendatang. Dengan demikian, peraturan pemerintah yang mengharuskan transaksi dalam negeri menggunakan rupiah tidak berlaku bagi perjanjian tersebut.

PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC)

Setelah masuk papan Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) bersiap ekspansi. Emiten baru ini akan membeli dua perusahaan teknologi informasi.

Menurut Adriansyah Adnan, Direktur ATIC, perusahaan ini tengah menilai atas sejumlah perusahaan, baik lokal maupun asing untuk diakuisisi. Namun, dalam waktu dekat ada dua perusahaan yang siap dicaplok. Salah satunya adalah perusahaan TI asal Malaysia. "Kami harapkan, September (2015) sudah closed," ujar Adriansyah, Rabu (8/7).

Sayang, ia belum membeberkan detil akuisisi ini. Tapi ATIC ingin menjadi pemegang saham mayoritas di perusahaan tersebut. ATIC mengalokasikan belanja modal Rp 200 miliar tahun ini. Dana itu untuk akuisisi serta kegiatan riset dan pengembangan. Sumbernya dari hasil penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO) dan kas internal.

ATIC meraih dana IPO sebesar Rp 262,5 miliar. Dana tersebut 50% untuk pengembangan produk, 30% untuk membayar utang dan sisanya modal kerja. Perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi ini memiliki kantor di sejumlah negara, seperti Singapura, Malaysia, Filipina, dan India.

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)

Ramadan membawa berkah bagi emiten konsumer dan farmasi. Begitu pun PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). Emiten farmasi ini mencatatkan kenaikan penjualan menjelang Idul Fitri.

Pada bulan puasa kali ini, penjualan KLBF naik berkisar 5%-7% ketimbang bulan lain. "Bulan puasa bulan yang baik. Penjualan kami lebih baik dibandingkan dengan bulan sebelumnya," ujar Vidjongtius, Direktur Keuangan KLBF, Selasa (7/7) malam.

Vidjongtius berharap kinerja KLBF selama kuartal kedua tahun ini bisa lebih baik ketimbang perkiraan awal. Dengan tren penjualan yang cukup positif, manajemen KLBF optimistis nilai penjualan akan membaik pada kuartal ketiga dan kuartal keempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×