kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pangkas Utang Rp 13,23 Triliun, Ini Bisnis Andalan Bakrie (BNBR) Usai Restrukturisasi


Selasa, 05 Desember 2023 / 16:12 WIB
Pangkas Utang Rp 13,23 Triliun, Ini Bisnis Andalan Bakrie (BNBR) Usai Restrukturisasi
ILUSTRASI. Deretan panel pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di atap pabrik PT Braja Mukti Cakra (BMC), di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (26/9/2023). Pangkas Utang Rp 13,23 Triliun, Ini Tiga Bisnis Andalan Bakrie (BNBR) Usai Restrukturisasi.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) berupaya menyehatkan performa keuangan sembari menyiapkan keberlanjutan bisnisnya. Terbaru, emiten multi-sektor holding milik Grup Bakrie ini berhasil memangkas utang senilai Rp 13,23 triliun.

Direktur Keuangan Bakrie & Brothers, Roy Hendrajanto M. Sakti membeberkan pada awal bulan Desember ini BNBR telah menyelesaikan kewajiban kepada Glencore International AG. Untuk menuntaskan kewajiban tersebut, BNBR telah melepaskan seluruh investasi yang dimiliki pada Fitzroy Offshore Ltd.

Dampak dari penyelesaian kewajiban tersebut membuat posisi utang BNBR berkurang sebesar US$ 860 juta atau setara Rp 13,23 triliun.

"Dengan terselesaikannya utang di atas, maka neraca perseroan menjadi lebih sehat. Sehingga kinerja perseroan dapat tumbuh dan berkembang lebih cepat," ungkap Roy dalam paparan publik virtual, Selasa (5/12).

Baca Juga: Pangkas Utang Rp 13,23 triliun, Bakrie & Brothers (BNBR) Lepas Fitzroy ke Telopea

Merujuk keterbukaan informasi yang terbit Senin (4/12), terungkap bahwa BNBR, Telopea Investment Ltd. dan Glencore International AG telah menyepakati Novation Agremeent dan Settlement Agreement tertanggal 1 Desember 2023.

Para pihak sepakat sejak tanggal perjanjian tersebut, piutang yang dimiliki Glencore atas BNBR telah beralih kepada Telopea.

BNBR kemudian menyelesaikan kewajibannya kepada Telopea dengan cara menyerahkan investasi di Fitzroy Offshore Ltd. kepada Telopea. Dengan diterimanya investasi Fitzroy oleh Telopea, maka kewajiban BNBR terhadap Telopea telah lunas.

 

Masih dalam rangka restrukturisasi, BNBR juga telah melaksanakan Obligasi Wajib Konversi (OWK). Jumlah saham baru hasil konversi sebanyak 99.527.840.300 saham biasa seri E dengan nilai nominal Rp 64 per saham. 

Baca Juga: Resmi Masuk Bisnis Hijau, Bakrie & Brothers (BNBR) Resmikan PLTS di Bekasi

Jumlah modal ditempatkan dan disetor BNBR pun bertambah dari sebelumnya 22.084.484.209 saham menjadi 121.612.324.509 saham setelah private placement. Adapun pihak yang mengambil saham dari aksi ini adalah Levoca Enterprise Ltd., Port Fraser International Ltd., dan PT Prima Elok Makmur.

Roy menerangkan, upaya restrukturisasi utang BNBR sudah dimulai sejak tahun 2016. Sampai Desember 2023 ini, BNBR berhasil merestrukturisasi utang dengan total nilai Rp 24,89 triliun. Menyisakan Rp 775 miliar yang sedang dalam proses restrukturisasi utang.

"Bisa dibilang perusahaan akan memiliki komposisi ekuitas dan liabilitas yang sehat. Sehingga menyebabkan kami akan memiliki balance sheet yang jauh lebih sehat," ungkap Roy.

Baca Juga: Unit Usaha BNBR Meresmikan PLTS di Bekasi

Direktur Utama & CEO Bakrie & Brothers, Anindya Novyan Bakrie turut menegaskan bahwa neraca keuangan yang lebih sehat akan menopang pengembangan bisnis BNBR ke depan. BNBR kini mempunyai kas Rp 1 triliun, interest bearing debt Rp 1 triliun, aset senilai Rp 7 triliun, dan ekuitas positif Rp 2,36 triliun.

"Ini membuat kami semakin percaya diri bisa menggunakan kekuatan balance sheet untuk pengembangan bisnis, tanpa melupakan bisnis yang sudah ada yang menghasilkan secara cash flow," kata Anindya.

Tiga Lina Bisnis BNBR

Sebagai fokus bisnis dan strategi pengembangan usaha, Anindya memaparkan BNBR akan mengandalkan tiga lini bisnis.

Pertama, bisnis yang terkait dengan industrialisasi. Di lini ini, BNBR bertumpu pada sejumlah anak usahanya, seperti Bakrie Metal Industries dalam pabrikasi struktur baja.

Kedua, energi berkelanjutan. BNBR akan menggenjot pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT) terutama melalui Helio Synar Energi. PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) yang bergelut di industri kendaraan listrik juga termasuk dalam roadmap pengembangan bisnis BNBR ke arah yang lebih hijau.

VKTR sedang menggeber ekspansi fasilitas pabrik perakitan bus dan truk listrik di Magelang, Jawa Tengah. Anindya menargetkan fasilitas ini sudah bisa rampung tahun depan. Mengantisipasi potensi naiknya permintaan, baik dari Business to Business (B to B) maupun Business to Goverment (B to G).

Baca Juga: Masuk Bisnis Hijau, Bakrie & Brothers (BNBR) Resmikan PLTS di Bekasi

VKTR pun tengah menjajaki kerja sama strategis dengan sejumlah perusahaan otomotif besar untuk EV Mining Truck dan untuk EV truck. Bersamaan dengan itu, VKTR melakukan proses kerja sama dengan dealer lokal untuk menyediakan fasilitas penjualan produk-produknya yang akan tersebar di sejumlah kota besar.

Di bidang EBT, Helio telah memasang fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di pabrik milik PT Braja Mukti Cakra (BMC) di Bekasi. PLTS Atap dengan kapasitas 317.7 kWp (kilowatt-peak) ini mampu memproduksi energi listrik hingga 434 MWh (megawatt-hour) per tahun.

Dengan pembiayaan dan teknologi yang semakin terjangkau, Anindya optimistis Helio bisa mengembangkan bisnis PLTS. Anindya juga membuka peluang bagi Helio untuk menjajaki pembangkit dari sumber energi yang lain, seperti angin dan gas. 

Ketiga, lini bisnis digitalisasi. BNBR menggarap segmen ini lewat PT Multi Kontrol Nusantara (MKN). Hingga periode sembilan bulan 2023, MKN telah berkontribusi dalam membangun jaringan kabel fiber optik lebih dari 8.000 km dan jaringan FTTH (Fiber To The Home) dengan total homepass lebih dari 320.000 di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Kikis Utang, Bakrie and Brothers (BNBR) Gelar Private Placement 99,52 Miliar Saham

MKN juga mengimplementasikan layanan Internet of Things (IoT) di Pulau Jawa dan Kalimantan serta mengembangkan aplikasi berbasis teknologi artificial intelligence dan machine learning.

"Kami terapkan mulai dengan captive market di lingkungan kelompok usaha Bakrie. Nantinya kami akan kembangkan ke luar," ujar Anindya.

Selain itu, pada sektor infrastruktur, BNBR juga menggarap sejumlah proyek. Di antaranya adalah Kalija Pipeline Bontang - Banjarmasin dan Jalan Tol Cimanggis - Cibitung Seksi II yang konstruksinya ditargetkan rampung pada kuartal I-2024.

Kemudian, di bidang konstruksi bangunan ramah lingkungan, BNBR melalui PT Modula

Baca Juga: Hari Pertama Melantai di BEI, Saham VKTR Teknologi (VKTR) Mendaki

Sustainability Indonesia tengah berproses melakukan investasi teknologi konstruksi pencetakan 3-dimensi (3DCP), berpatungan dengan COBOD International. Diharapkan Januari 2024 Modula akan mendatangkan mesin teknologi 3-D printing dan mulai membangun rumah contoh pada kuartal II 2024.

Manajemen BNBR belum membeberkan target kinerja keuangan untuk tahun 2024, maupun proyeksi sampai tutup tahun 2023. Yang terang, Roy optimistis pendapatan, laba maupun EBITDA BNBR pada tahun ini bisa tumbuh dibandingkan capaian tahun lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×