Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Sebagai fokus bisnis dan strategi pengembangan usaha, Anindya memaparkan BNBR akan mengandalkan tiga lini bisnis.
Pertama, bisnis yang terkait dengan industrialisasi. Di lini ini, BNBR bertumpu pada sejumlah anak usahanya, seperti Bakrie Metal Industries dalam pabrikasi struktur baja.
Kedua, energi berkelanjutan. BNBR akan menggenjot pembangkit listrik energi baru dan terbarukan (EBT) terutama melalui Helio Synar Energi. PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) yang bergelut di industri kendaraan listrik juga termasuk dalam roadmap pengembangan bisnis BNBR ke arah yang lebih hijau.
VKTR sedang menggeber ekspansi fasilitas pabrik perakitan bus dan truk listrik di Magelang, Jawa Tengah. Anindya menargetkan fasilitas ini sudah bisa rampung tahun depan. Mengantisipasi potensi naiknya permintaan, baik dari Business to Business (B to B) maupun Business to Goverment (B to G).
Baca Juga: Masuk Bisnis Hijau, Bakrie & Brothers (BNBR) Resmikan PLTS di Bekasi
VKTR pun tengah menjajaki kerja sama strategis dengan sejumlah perusahaan otomotif besar untuk EV Mining Truck dan untuk EV truck. Bersamaan dengan itu, VKTR melakukan proses kerja sama dengan dealer lokal untuk menyediakan fasilitas penjualan produk-produknya yang akan tersebar di sejumlah kota besar.
Di bidang EBT, Helio telah memasang fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di pabrik milik PT Braja Mukti Cakra (BMC) di Bekasi. PLTS Atap dengan kapasitas 317.7 kWp (kilowatt-peak) ini mampu memproduksi energi listrik hingga 434 MWh (megawatt-hour) per tahun.
Dengan pembiayaan dan teknologi yang semakin terjangkau, Anindya optimistis Helio bisa mengembangkan bisnis PLTS. Anindya juga membuka peluang bagi Helio untuk menjajaki pembangkit dari sumber energi yang lain, seperti angin dan gas.
Ketiga, lini bisnis digitalisasi. BNBR menggarap segmen ini lewat PT Multi Kontrol Nusantara (MKN). Hingga periode sembilan bulan 2023, MKN telah berkontribusi dalam membangun jaringan kabel fiber optik lebih dari 8.000 km dan jaringan FTTH (Fiber To The Home) dengan total homepass lebih dari 320.000 di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Kikis Utang, Bakrie and Brothers (BNBR) Gelar Private Placement 99,52 Miliar Saham
MKN juga mengimplementasikan layanan Internet of Things (IoT) di Pulau Jawa dan Kalimantan serta mengembangkan aplikasi berbasis teknologi artificial intelligence dan machine learning.
"Kami terapkan mulai dengan captive market di lingkungan kelompok usaha Bakrie. Nantinya kami akan kembangkan ke luar," ujar Anindya.
Selain itu, pada sektor infrastruktur, BNBR juga menggarap sejumlah proyek. Di antaranya adalah Kalija Pipeline Bontang - Banjarmasin dan Jalan Tol Cimanggis - Cibitung Seksi II yang konstruksinya ditargetkan rampung pada kuartal I-2024.
Kemudian, di bidang konstruksi bangunan ramah lingkungan, BNBR melalui PT Modula
Baca Juga: Hari Pertama Melantai di BEI, Saham VKTR Teknologi (VKTR) Mendaki
Sustainability Indonesia tengah berproses melakukan investasi teknologi konstruksi pencetakan 3-dimensi (3DCP), berpatungan dengan COBOD International. Diharapkan Januari 2024 Modula akan mendatangkan mesin teknologi 3-D printing dan mulai membangun rumah contoh pada kuartal II 2024.
Manajemen BNBR belum membeberkan target kinerja keuangan untuk tahun 2024, maupun proyeksi sampai tutup tahun 2023. Yang terang, Roy optimistis pendapatan, laba maupun EBITDA BNBR pada tahun ini bisa tumbuh dibandingkan capaian tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News