Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) bergerak negatif pada transaksi hari ini (1/7). Data RTI menunjukkan, per pukul 10.02 WIB, saham BMRI tercatat turun 1,1% menjadi Rp 8.900. Bahkan pada transaksi sebelumnya, saham bank dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia ini sempat menyentuh level Rp 8.850 atau turun 1,7%.
Mengutip data Bloomberg, tiga sekuritas yang paling besar melepas saham ini di antaranya: Samuel Sekuritas Indonesia senilai Rp 2,436 miliar, Deutsche Securities Indonesia senilai Rp 2,120 miliar, dan CIMB Securities Indonesia senilai Rp 1,743 miliar.
Menurut Kepala Riset eTrading Securities Betrand Reynaldi, penurunan saham BMRI berkaitan dengan revisi penurunan target kredit bank berpelat merah tersebut. Asal tahu saja, BMRI merevisi target pertumbuhan kredit tahun ini (year on year) menjadi 19% dalam rencana bisnis bank 2013 (RBB). Revisi ini dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang akan berdampak pada kenaikan inflasi dan suku bunga kredit.
"Laju inflasi yang disiasati berdampak pada kenaikan suku bunga kredit akan menjadi pemberat pertumbuhan penyaluran kredit perbankan. Revisi pertumbuhan kredit BMRI yang sebelumnya ditargetkan mencapai 20%-22% pada 2013, tentu berpengaruh terhadap pendapatan bunga BMRI," paparnya.
Dia menambahkan, di tengah revisi target pertumbuhan kredit tersebut, penerapan manajemen risiko yang baik menjadi hal yang perlu dilakukan guna menjaga kualitas kredit yang tercermin pada rasio non performing loan (NPL).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News