kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pandemi Melandai, Sektor Barang Konsumsi Diprediksi Membaik di Tahun 2023


Senin, 17 April 2023 / 04:25 WIB
Pandemi Melandai, Sektor Barang Konsumsi Diprediksi Membaik di Tahun 2023


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor barang konsumsi diperkirakan akan meningkat. Pemulihan didorong oleh aktivitas masyarakat yang meningkat seiring dengan melandainya pandemi covid-19 di tahun 2023.

Kembalinya aktivitas masyarakat tersebut akan kembali mendorong konsumsi dan memperkuat resiliensi ekonomi di tahun 2023. Analis Ciptadana Sekuritas Asia Putu Chantika Putri mengatakan, memasuki tahun 2023, pemerintah telah mengambil beberapa langkah untuk mempertahankan momentum pemulihan perekonomian.

Langkah tersebut di antaranya adalah menaikkan upah minimum karyawan rata-rata 7,4% di tahun 2023, mempertahankan tarif listrik untuk bulan Januari–Maret 2023, dan memberikan subsidi listrik untuk pembangkit listrik 450VA pelanggan.

“Pemerintah juga di awal tahun 2023 telah menurunkan harga BBM nonsubsidi mengikuti penurunan harga minyak dunia,” ujar Putu kepada Kontan.co.id, Jumat (14/4).

Baca Juga: IHSG Bergerak Tipis, Saham-Saham Ini Menguat Puluhan Persen Sepekan

Putu mengatakan, pihaknya memproyeksikan produk domestik bruto (PDB) Indonesia bisa tumbuh sebesar 4,5% di tahun 2023 dengan ekspektasi bahwa inflasi akan terus melambat menjadi 4,2%.

“Sementara, konsumsi rumah tangga pada tahun 2023 akan moderat di 5,1%, karena normalisasi permintaan yang terpendam dan inflasi yang tinggi,” katanya.

Prospek pertumbuhan global yang diprediksi melemah di tahun 2023 akan menghambat prospek pertumbuhan domestik.

Namun, ekonomi Indonesia terus bergerak ke arah yang positif sejauh diukur dari tingkat inflasi, indeks kepercayaan konsumen (CCI), dan purchasing managers' index (PMI) pada kuartal keempat  2022.

Baca Juga: Rekomendasi Analis untuk Saham Emiten Consumer yang Sedang Melandai Saat Ramadan

Putu memaparkan, tingkat Inflasi tahunan naik tipis menjadi 5,5% pada bulan Desember 2022. Angka itu jauh di atas batas atas kisaran target Bank Indonesia (BI) sebesar 2%-4%.

Meskipun inflasi tinggi, CCI tetap berada di wilayah positif, yaitu di level 119,9 pada bulan Desember 2022, karena musim belanja liburan.

Purchasing Manager Index (PMI) Desember 2022 juga melaporkan angka yang lebih baik sebesar 50,9, didorong oleh permintaan domestik yang akan membantu meningkatkan sentimen konsumen.

“Meskipun begitu, bisnis masih harus berhati-hati menuju tahun 2023 di tengah kemungkinan resesi ekonomi,” paparnya.

Putu menuturkan, pihaknya memperkirakan pertumbuhan earning per share (EPS) sektor barang konsumsi di tahun 2023 akan sebesar 28,2%.

Selain itu, sejumlah perusahaan juga berpotensi meningkatkan pengeluaran untuk mempromosikan produk baru. Sebab, ada kepercayaan diri dari perusahaan-perusahaan sektor ini akan pertumbuhan permintaan domestik di tahun 2023.

Baca Juga: Mencari Saham Pilihan Jelang Bulan Ramadan

“Hal itu juga akan didorong oleh persiapan pemilu di semester kedua 2023 yang akan meningkatkan daya beli masyarakat, terutama menengah ke bawah,” ungkapnya.

Dengan sentimen di atas, Putu mempertahankan peringkat overweight untuk sektor consumer. Putu merekomendasikan saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) sebagai top pick sektor consumer dengan rekomendasi buy dan target harga Rp 3.100 per saham.

Sebab, Putu melihat, MYOR memiliki kemampuan untuk melakukan lindung nilai dari risiko pergerakan mata uang yang disertai dengan pangsa pasar yang kuat.

“Risikonya di antaranya adalah penurunan permintaan penjualan, kenaikan biaya operasional, depresiasi rupiah, dan ketidakpastian politik,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×