kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Laba Turun, Cermati Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi Hingga Akhir Tahun


Rabu, 29 Maret 2023 / 19:55 WIB
Laba Turun, Cermati Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi Hingga Akhir Tahun
Penjualan produk makanan ringan kemasan pada supermarket di Jakarta. Laba Turun, Cermati Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi Hingga Akhir Tahun.


Reporter: Aurelia Felicia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Beberapa emiten barang konsumsi telah merilis kinerja keuangan tahun 2022 antara lain UNVR, ICBP dan INDF. Ketiga emiten tersebut mengalami penurunan laba bersih dibandingkan tahun sebelumnya.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mencetak kenaikan penjualan sebesar 14% pada 2022 menjadi Rp 64,8 triliun, dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 56,8 triliun. Sementara laba bersih emiten ini mengalami penurunan 27,8% menjadi Rp 5,7 triliun dari tahun sebelumnya Rp 7,9 triliun.

Di sisi lain, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mengalami kenaikan penjualan sebesar 11,6% mencapai Rp 110,8 triliun dibanding tahun 2021 sebesar Rp 99,3 triliun. Namun, laba bersihnya mengalami penurunan 18,16% menjadi Rp 9,19 triliun dari tahun sebelumnya Rp 11,23 triliun. 

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) juga mencetak kenaikan penjualan sebesar 4,3% menjadi Rp 41,2 triliun dari Rp 39,5 triliun pada tahun 2021, tetapi laba bersih UNVR alami penurunan 6,78% menjadi 5,36 triliun dibanding tahun 2021 yang cetak laba bersih sebesar Rp 5,75 triliun. 

Baca Juga: Semen Baturaja (SMBR) Peroleh Kredit Sindikasi dari 4 Bank Senilai Rp 901 Miliar

Research Analyst Reliance Sekuritas Ayu Dian menyebut penurunan pada laba bersih ICBP dan INDF didorong oleh kenaikan pada beban keuangan yang masing-masing naik 177% YoY dan 215% YoY. 

Kenaikan pada beban keuangan ini terjadi setelah ICBP mengakuisisi Pinehill dengan mengeluarkan obligasi berdenominasi dollar. 

Namun, Ayu memprediksi sektor konsumsi dapat membaik di tengah kurs Rupiah yang mulai mengalami penguatan sejak awal tahun di tengah Dollar indeks yang terus mengalami pelemahan. 

 

“Selain itu harga soft commodities yang telah kembali ke level normal dapat mendorong perbaikan margin perusahaan konsumsi untuk tahun ini,” kata Ayu pada Kontan Selasa (28/3).

Di sisi lain, Analis Infovesta Kapital Advisori, Fajar Dwi Alfian juga memprediksi bahwa emiten barang konsumsi berpotensi akan lebih baik pada tahun ini baik dari sisi top line, maupun bottom line. 

Fajar mencermati dari sisi top line akan ditopang oleh meningkatnya daya beli konsumen, seiring dengan tahun politik/kampanye. 

Baca Juga: Cetak Kinerja Positif, Cermati Rekomendasi Saham Pakuwon Jati (PWON)

"Dari sisi bottom line, akan ditopang oleh melandainya harga komoditas pangan yang berpotensi menurunkan biaya operasional emiten sektor konsumer," tambahnya.

Dengan itu, Ayu merekomendasikan neutral untuk saham ICBP dengan target harga Rp 10.400 dan neutral untuk saham UNVR dengan target harga Rp 4.440. Sementara INDF direkomendasikan untuk buy dengan target harga Rp 6.650.

Sementara Fajar melihat emiten barang konsumsi masih positif hingga akhir tahun dan merekomendasikan saham INDF, MYOR, dan ICBP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×