Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) dinilai masih punya prospek yang menjanjikan di tengah pemulihan ekonomi.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rizkia Darmawan menilai, perekonomian akan pulih lebih cepat pada 2022, mengingat vaksinasi booster sudah didistribusikan oleh pemerintah sejak awal tahun.
Pemulihan mobilitas yang cepat akan berdampak pada operasional pedagang kaki lima yang melayani produk mereka dengan menggunakan kantong plastik. Hal ini diikuti dengan kemungkinan adanya pemulihan permintaan terhadap kantong plastik.
Rizkia menilai, PBID memiliki keunggulan kompetitif, yakni dengan mendistribusikan produknya langsung ke pengecer, terutama di pasar tradisional.
Baca Juga: Panca Budi (PBID) Siap Dorong Ekspansi ke Wilayah Indonesia Timur
Dus, PBID akan dapat dengan cepat menangkap pemulihan permintaan kantong plastik. Selain itu, tren peningkatan layanan pesan-antar makanan juga akan menguntungkan PBID secara keseluruhan.
“Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan kebersihan karena pandemi, kami percaya bahwa permintaan kantong plastik untuk makanan dan minuman akan tetap bertahan, terlepas dari penerapan cukai pada kantong plastik,” terang Rizkia.
Dihubungi terpisah, Direktur PBID Lukman Hakim mengatakan, untuk menangkap peluang penggunaan kemasan plastik, pihaknya tetap menjalankan strategi perusahaan dan menjaga ketersediaan produk di pasar.
PBID akan memperluas pangsa pasar dan jangkauan distribusi dengan mendirikan gudang distribusi terutama di Indonesia bagian Timur dan Luar Jawa.
Baca Juga: Pasar Prospektif, Emiten Plastik Pasang Target Optimistis Tahun Depan
PBID juga meningkatkan inovasi produk seperti food pack, dus kue, kertas nasi, gelas plastik, hingga sarung tangan plastik.
Selain itu, PBID juga melakukan efisiensi kegiatan operasional seperti meningkatkan kapasitas pabrik di Jawa Tengah dengan upah minimum regional (UMR) yang lebih rendah.
Tak ketinggalan, PBID meningkatkan kualitas produk dan brand value dengan menerapkan standar ISO, serta mengiklankan merk produk PBID melalui sosial media dan media massa.
Untuk itu, PBID menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 10% hingga 15% tahun ini. Sejumlah katalis mampu mendorong penjualan tahun ini. Salah satunya karena produk yang dihasilkan PBID mendukung sektor makanan dan minuman, sektor e-commerce, pengantaran makanan secara daring (online food delivery), sektor agroindustri, hingga sektor kimia.
Baca Juga: Pasar Prospektif, Emiten Plastik Pasang Target Optimistis Tahun Depan
Di sisi lain, Lukman masih optimistis kinerja PBID tidak terdampak penyebaran omicron yang semakin meluas. “Sekarang ini banyak yang melakukan takeaway dan online food delivery,” terang Lukman, Senin (7/2).
Sebagai gambaran, per kuartal III-2021, penjualan bersih PBID tumbuh 13% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp 3,23 triliun. Adapun laba bersih PBID naik 20% yoy menjadi Rp 324 miliar di periode yang berakhir September 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News