kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.209   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.108   11,47   0,16%
  • KOMPAS100 1.063   0,60   0,06%
  • LQ45 836   0,73   0,09%
  • ISSI 215   0,25   0,12%
  • IDX30 427   0,78   0,18%
  • IDXHIDIV20 516   2,16   0,42%
  • IDX80 121   -0,02   -0,01%
  • IDXV30 125   -0,09   -0,07%
  • IDXQ30 143   0,32   0,23%

Mundurnya Theresa May beri pukulan telak ke poundsterling


Selasa, 28 Mei 2019 / 22:57 WIB
Mundurnya Theresa May beri pukulan telak ke poundsterling


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mundurnya Perdana Menteri Inggris Theresa May rupanya menjadi pukulan telak bagi poundsterling yang melemah akan dollar Amerika Serikat.

Sayangnya rilis data ekonomi di Amerika Serikat juga tak menunjukkan sinyal positif sehingga pairing GBP/USD sama-sama luluh lantah di perdagangan.

Mengutip Bloomberg, pukul 21.58 WIB, pairing GBP/USD melemah 0,11% ke level 1,2665.

Analis PT Rifan Financindo Berjangka, Puja Purbaya Sakti mengatakan pasangan GBP/USD melemah pada perdagangan karena rencana pengunduran diri Theresa May akhir Juni mendatang.

"May berencana mundur dari jabatannya terlepas apakah dirinya berhasil meloloskan proposal Brexit atau tidak. Rencana tersebut menimbulkan ketidakpastian politik di Inggris," ujar Sakti kepada Kontan.co.id, Selasa (28/5).

Tak hanya itu, menurut Sakti hingga kini baik Pemerintah maupun Parlemen belum menemui titik temu kesepakatan terkait Brexit yang tenggat waktunya diperpanjang sampai 31 Oktober mendatang. Figur utama Partai Konservatif, Borris Johnson pun dikabarkan siap menggantikan Theresa May.

"Borris dikenal sebagai seorang pendukung hard Brexit dan kebijakannya kerap tak disukai parlemen Inggris sehingga potensi perdebatan Brexit sangat mungkin terjadi lagi," tandasnya.

Selain isu politik di Inggris yang mempengaruhi poundsterling, rilis data ekonomi di AS mempengaruhi pergerakan dollar kini.

Pertama hasil data indeks harga rumah di AS yang menjadi tolak ukur pergerakan harga rumah tunggal dengan hipotek yang didukung Fannie Mae atau Freddie Mac membuat dollar AS tak menarik ketimbang mata uang lain.

Dari rilis datanya, tingkat harga rumah turun dari 0,4% menjadi 0,1%. Kedua yakni indeks harga rumah di AS menurut Standar and Poor's yang turun dari 3,0% menjadi 2,7%.

Sakti melihat secara teknikal, pairing GBP/USD masih akan berkonsolidasi dari cross forex dan EMA 7 yang volatilitasnya mengecil. Sementara indikator VI 14 berpotensi naik dan indikator TSI bergerak turun ke area -33.

Sakti bilang dalam jangka pendek pairing masih akan melemah. Sehingga besok, diperkirakan pairing bergerak di rentang 1,2600-1,2720. Dia pun merekomendasikan jual di bawah level 1,2625 dan beli di atas level 1,2720.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×