kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pamor oblogasi korporasi naik


Kamis, 23 Agustus 2012 / 07:07 WIB
ILUSTRASI. katalog promo Tupperware Juli 2021. Inilah deretan produk mangkok harga murah di katalog promo Tupperware Juli 2021


Reporter: Marantina | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Pasar obligasi korporasi masih marak. Aktivitas perdagangan di pasar obligasi konvensional, syariah, dan sukuk korporasi serta Efek Beragun Aset (EBA) yang berdenominasi rupiah dan dollar AS meningkat dalam tujuh bulan pertama di 2012.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak awal tahun hingga akhir Juli 2012, aktivitas perdagangan surat utang korporasi berdenominasi rupiah naik sebesar 34,36% menjadi Rp 97,87 triliun dari periode yang sama tahun lalu. Di 2011, transaksi perdagangan surat utang korporasi hanya mencapai Rp 72,84 triliun.

Sementara, aktivitas transaksi obligasi konvensional berdenominasi dollar AS mencapai US$ 17,54 atau naik 338,5% dibanding periode Januari-Juli 2011 yang sebesar US$ 4 juta.

Frekuensi transaksi selama tujuh bulan pertama di 2012 juga meningkat hingga 16.248 kali atau naik 58,01% dibandingkan periode yang sama 2011. Rata-rata transaksi harian juga naik sekitar 31,6% menjadi Rp 665,77 miliar per hari bila dibandingkan tahun lalu, yakni Rp 505,83 miliar per hari.

Ezra Nazula Ridha, Vice President Head of Fixed Income Manulife Aset Manajemen, mengatakan, peningkatan aktivitas perdagangan obligasi korporasi didukung oleh penerbitan obligasi korporasi yang juga mengalami peningkatan. Apalagi, yield obligasi korporasi juga menarik. "Bila dibandingkan obligasi pemerintah, imbal hasil obligasi korporasi bisa lebih tinggi sekitar 200 – 300 basis poin (bps)," katanya.

Ezra memproyeksikan, beberapa perusahaan yang akan melakukan initial public offering (IPO) hingga akhir tahun ini akan menambah semarak penerbitan obligasi korporasi. Apalagi hingga akhir tahun, sektor perbankan masih akan menerbitkan obligasi, karena mereka butuh dana untuk pembiayaan,” katanya.

Imam MS, pengamat pasar obligasi, menambahkan, faktor utama peningkatan aktivitas transaksi obligasi korporasi, ialah penurunan yield Surat Utang Negara (SUN). “Perbedaan yield SUN dan obligasi korporasi bisa di atas 100 bps. Itu cukup menarik,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×