kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pamor logam mulia kian glamor


Rabu, 05 April 2017 / 09:55 WIB
Pamor logam mulia kian glamor


Reporter: Namira Daufina, RR Putri Werdiningsih, Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

Perak

Research and Analyst Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, harga perak bergerak naik seiring dengan laju harga emas. Harga perak menguat lantaran ditopang pelemahan dollar AS.

Pada awal tahun ini, perak memang sempat tertekan oleh kenaikan suku bunga The Fed di Desember 2016 lalu. Tetapi pasar kembali melirik logam mulia ini di tengah ketidakpastian yang melanda AS.

Presiden Donald Trump belum juga menjelaskan rencana kebijakan yang dilontarkan pada saat kampanye, termasuk pengurangan pajak dan pembangunan infrastruktur. Sedang kenaikan suku bunga The Fed bulan Maret 2017 sudah diantisipasi pasar.

Imbasnya, dollar AS kembali melemah dan harga perak menyentuh level tertinggi sejak November 2016 di US$ 18,489 per ons troi pada 1 Maret lalu. Kenaikan harga juga didukung permintaan perak dari sektor industri di China, yang menguat selama delapan bulan beruntun.

Solidnya manufaktur China dan Eropa, serta harapan kenaikan permintaan dari proyek infrastruktur AS, menjadi sentimen positif. Tetapi faktor utama penggerak harga perak adalah USD. "Kuartal kedua, dollar AS berpotensi menguat dengan dukungan spekulasi kenaikan suku bunga The Fed bulan Juni," imbuh Faisyal.

Maka Faisyal memperkirakan harga perak mulai melambat di kuartal kedua. Harga akan bergerak di kisaran US$ 16,70-US$ 19,75 per ons troi.

Platinum dan Paladium

 Harga platinum dan paladium sangat dipengaruhi oleh permintaan industri otomotif. Maka di awal tahun, harga cenderung tertahan, mengingat penjualan otomotif China dan AS sempat melambat, karena berkurangnya minat konsumen terhadap kendaraan bermesin diesel.

Ini imbas dari kecurangan tes emisi yang dilakukan oleh Volkswagen di akhir 2015. Lihat saja, penjualan kendaraan bermotor di AS bulan Januari 2017 turun 2% dan penjualan di China turun 1,1% dibandingkan dibandingkan penjualan di Januari 2016. "Setelah itu, pasokan komoditas dilaporkan mengempis, plus spekulasi kenaikan suku bunga The Fed juga menopang kenaikan harga platinum dan paladium," jelas Ibrahim, Direktur Garuda Berjangka.

Harga platinum dan paladium berpotensi naik lagi di kuartal II-2017. Sebab, catatan J.D Power dan LMC Automotive, penjualan mobil di AS pada Maret 2017 bisa naik 1,9% mencapai 1,62 juta unit dibandingkan posisi Maret 2016. Sepanjang 2017 ini, penjualan diprediksi akan mencapai 17,6 juta unit, naik 0,1% dibanding tahun lalu.

Ibrahim memprediksi, harga platinum akhir kuartal II-2017 di kisaran US$ 950,20-US$ 1.050,20 per ons troi. Sedang harga paladium diprediksi US$ 780,50-US$ 935,70 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×