Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
SINGAPURA. Belum adanya sinyal krisis utang Eropa bakal berakhir, dan kecemasan percepatan inflasi kembali mengangkat pamor emas sebagai aset lindung nilai.
Emas untuk kontrak pengiriman Juni d Divisi Comex bursa NYMEX-AS menguat 0,3% ke level US$ 1.505,6 per ons troy, setelah kemarin tumbang ke posisi US$ 1.501,4 per ons troy.
Kepala riset komoditas Commerzbank AG Eugen Weinberg menyebut, lebih murahnya harga emas menjadi kesempatan pembelian emas fisik yang lebih besar.
"Permintaan emas saat ini tinggi di tengah inflasi global dan krisis utang Eropa. Hal ini kemungkinan akan berlangsung cukup lama di pasar, sehingga menjaga permintaan emas tetap tinggi," sebutnya.
Kemarin, Gubernur Bank of England Mervyn King mengatakan, tidak nyaman dengan inflasi yang masih tinggi. Hal ini mengisyaratkan bank sentral kemungkinan perlu menaikkan suku bunga tahun ini. Sementara, di China tingkat inflasi di atas 5%.
Pejabat Uni Eropa, ECB dan Dana Moneter Internasional mulai mengevaluasi ekonomi Yunani, kemarin. Kajian dilakukan sebelum Yunani dijadwalkan menerima bantuan 12 miliar euro pada Juni nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News