kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pamor Emas di 2022 Diproyeksikan Redup, Ini Penyebabnya


Rabu, 05 Januari 2022 / 18:40 WIB
Pamor Emas di 2022 Diproyeksikan Redup, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Petugas menunjukkan emas Antam di Butik Emas Logam Mulia Antam. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/aww.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pamor investasi emas sebagai aset safe haven meredup seiring pemulihan ekonomi dan tren kenaikan suku bunga. Analis merekomendasikan hold investasi emas jika untuk jangka pendek. 

Mengutip Bloomberg, harga emas spot, Rabu (5/1), naik 0,24% ke US$ 1.818 per ons troi. Sementara di sepanjang 2021 harga emas terkoreksi 4,3%. 

Sedangkan, harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang (ANTM), Rabu (5/1), harga pecahan satu gram emas Antam berada di Rp 940.000. Jika dihitung sepanjang tahun 2021, maka keuntungan harga emas Antam masih turun 9,94% dibanding harga buyback akhir 2020 di Rp 855.000 per gram. 

Alwi Assegaf, Analis Gobal Kapital Investama mengatakan harga emas menurun di sepanjang tahun 2021 karena ekonomi global mulai pulih. Bahkan, beberapa negera mulai bangkit dari keterpurukan dampak pandemi Covid-19. Alhasil, peran emas sebagai aset safe haven jadi tersingkirkan dan pelaku pasar beralih pada aset berisiko. 

Baca Juga: Tengah Siang, Harga Emas Spot Bergerak di US$ 1.815 Per Ons Troi

Pemulihan ekonomi global juga memicu kenaikan suku bunga acuan yang membuat imbal hasil obligasi naik. "Kenaikan suku bunga menjadi isu negatif bagi emas yang merupakan aset tanpa memberikan bunga," kata Alwi, Rabu (5/1). 

Di satu sisi, pemulihan ekonomi  bisa menimbulkan inflasi dan emas cocok sebagai aset lindung nilai dari inflasi. Alhasil, Alwi juga mengatakan pelemahan harga emas berpotensi tertahan. Apalagi, masih ada ketidakpastian dari berbagai varian baru Covid-19. Alwi menyimpulkan, jika harga emas menguat, tidak akan setinggi seperti di 2020. 

Sebaliknya, Alwi memproyeksikan harga emas di sepanjang tahun ini berpotensi cenderung melemah. Rentang support Alwi proyeksikan berada di US$ 1.720 per ons troi-US$ 1.900 per ons troi untuk di sepanjang 2022. 

Untuk emas batangan, Alwi merekomendasikan hold, melihat spread dengan harga beli kembali yang lebar. Namun, jika tujuan investor memiliki emas untuk jangka panjang, maka Alwi merekomendasikan beli. 

Menurutnya, masih ada potensi emas kembali menjadi aset safe haven di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi akibat pandemi saat ini. Alwi memproyeksikan harga emas Antam cenderung stagnan di tahun ini pada kisaran Rp 930.000 per gram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×