Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT PAM Mineral Tbk (NICL) memutuskan pembagian dividen yang lebih besar dari laba bersih pada 2023.
Sebagai informasi, NICL membukukan laba neto sebesar Rp 27,13 miliar pada 2023. Dengan memperhatikan keuangan perseroan, direksi mengusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menetapkan pembagian dividen Rp 37.224.757.175 atau setara Rp 3,5 per saham.
"Dividen tunai senilai Rp 37,22 miliar juga berasal dari saldo laba pada 2022 sebesar Rp 82,85 miliar, sehingga setiap saham akan memperoleh dividen tunai Rp 3,5 per saham," jelas Direktur Utama NICL Ruddy Tjanaka dalam public expose, Rabu (29/5).
Ruddy menjelaskan, selanjutnya dana sebesar Rp 5 miliar dari saldo laba akan disisihkan dan dibukukan sebagai dana cadangan. Sementara sisanya sejumlah Rp 40,63 miliar akan dimasukkan dan dibukukan sebagai saldo laba perusahaan.
Baca Juga: Semen Baturaja (SMBR) Putuskan Tebar Dividen Kepada Pemegang Saham
Sebelumnya NICL telah membagikan dividen interim Rp 4 per lembar saham atau Rp 42,54 miliar pada Desember 2023.
Sementara itu, sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keungan Nomor 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, maka dalam RUPS NICL melaporkan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum saham perdana (IPO).
Dari IPO, NICL meraup dana Rp 200 miliar yang dikurangi biaya penawaran umum perdana saham Rp 4,86 miliar sehingga dana bersih sebesar Rp 195,13 miliar. Per tanggal 5 Januari 2024, realisasi penggunaan dana yang telah digunakan untuk belanja modal Rp 71,38 miliar dan modal kerja Rp 123,75 miliar.
"Dengan demikian hasil penawaran umum saham perdana telah digunakan sebesar 100%," jelas Ruddy.
Asal tahu saja, manajemen NICL optimistis kinerja pada tahun ini akan tetap tumbuh positif seiring tren penguatan harga komoditas nikel dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Juga: Barito Renewables (BREN) Akan Membagikan Dividen Senilai Rp 270,68 Miliar
Direktur NICL Herman mengatakan, proyeksi kinerja keuangan di tahun ini diproyeksikan mengalami pertumbuhan.
"Dari omset penjualan kurang lebih target dari perusahaan kita targetnya sebesar Rp 1,2 triliun dan labanya laba bersih setelah pajak untuk tahun 2024 sebesar Rp 115 miliar," ungkap Herman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News