Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) diperkirakan masih bisa tumbuh tahun ini. Pasalnya industri properti diperkirakan masih akan sehat dibarengi kebijakan The Fed yang disinyalir hanya menaikan suku bunga sebanyak dua kali.
Kebijakan bank sentral Amerika Serikat ini diprediksi akan diikuti Bank Indonesia yang belum menunjukkan indikasi menaikan suku bunga acuaan atau BI 7-DRR. PWON pun menangkap sentimen positif ini dengan rencana ekspansinya.
Perusahaan mempunyai senjata pada tahun ini dengan membangun proyek di wilayah Bekasi Barat. Proyek ini digarap di lahan seluar 3,6 hektare dengan modal sebesar Rp 1,8 triliun. Nantinya akan ada empat tower apartemen dan hotel dengan jumlah kamar 330 unit serta pusat perpelanjaan sekitar 71.000 meter persegi.
Analis Danareksa Sekuritas, Victor melihat bahwa masih ada kemungkinan proyek ini akan launcing pada periode kuartal IV tahun ini. Sementara pelaku pasar pada awal tahun ini tidak terlalu agresif dalam sektor properti sebab masih wait and see hasil pemilihan umum mendatang.
“Sentimen yang perlu diwapadai dampak pemilu cukup memengaruhi karena investor datang tergantung kondusif atau tidak,” tutur Victor kepada Kontan.co.id, Senin (28/1).
Pada kuartal III tahun lalu pendapatan dari penyewaan ruang kantor dan kios-kios pusat perbelanjaan sudah cukup maksimal. Maka kontrak baru penyewaan pada tahun ini setidaknya dapat memberikan sumbangsin 5%-6% dari total pendapatan.
Ia memprediksi sampai akhir tahun ini PWON bisa meraup pendapatan sebesar Rp 6,9 triliun. Angka ini tumbuh sekitar 4,5% dari proyeksi tahun lalu yakni Rp 6,6 trliun.
Untuk itu, Victor merekomndasikan beli saham PWON dengan target price (TP) Rp 700 per saham. Adanya PWON dalam indeks saham LQ45 juga membuat perusahaan properti ini makin menggiurkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News