Reporter: Aldo Fernando | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mengawali pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di zona merah. IHSG turun 24,13 poin atau 0,37% ke level 6.458,71 pada perdagangan Senin (28/1).
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji berpendapat, pelemahan IHSG hari ini mengikuti pelemahan rata-rata bursa dalam skala global. Nafan menyebut, pelemahan IHSG dipengaruhi efek negatif dari penurunan harga minyak dunia. Selain itu, sentimen lainnya terkait dengan perlambatan pertumbuhan kinerja industri di Tiongkok.
“Data China's industrial profits year on year (yoy) per Desember 2018 turun menjadi 10,3% dari sebelumnya 11,8%. Seturut dengan itu, bursa Shanghai saja berbalik memerah, padahal sebelumnya menghijau,” jelas Nafan kepada Kontan.co.id, Senin (28/1).
Sementara, analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan menilai, pelemahan IHSG hari ini salah satunya dipicu oleh aksi profit taking. “Mengingat secara teknikal IHSG terindikasi overbought,” kata Valdy kepada Kontan.co.id, hari ini.
Valdy menambahkan, di sisi lain, para investor juga wait and see terhadap sejumlah data ekonomi global, salah satunya adalah hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada pekan ini.
Volume perdagangan hari ini sebesar 13,26 miliar saham dengan total nilai transaksi Rp 9,99 triliun. Frekuensi perdagangan saham Senin (28/1) sebesar 509.488 kali. Kapitalisasi pasar bursa hari ini berada di Rp 7.352,45 triliun. Pada perdagangan hari ini, sebanyak 171 saham bergerak menguat, 230 saham turun harga, dan 145 saham tidak bergerak.
Valdy memprediksi, besok IHSG diperkirakan akan sideways cenderung terkoreksi di kisaran 6.420-6.480. “Sebab masih ada kecenderungan aksi jual berlanjut, terutama oleh investor asing yang menantikan sejumlah data ekonomi global,” kata Valdy.
Nafan meramalkan, IHSG akan bearish pada perdagangan besok. Ia mematok pergerakan IHSG di rentang 6.397–6532. “Proyeksi data makroekonomi AS, seperti CB consumer confidence yang diproyeksi turun dari level 128,1 ke 125 membuat para pelaku pasar global lebih memilih untuk wait and see pada transaksi besok,” jelas Nafan.
Senada, Analis Trimegah Sekuritas Rovandi memprediksi, IHSG akan melemah di kisaran 6.400-6.480 pada Selasa (29/1). Ia bilang, dari pasar global, sentimen perang dagang dan pengumuman The Fed soal kenaikan suku bunga acuan akan memengaruhi pergerakan IHSG besok.
“Sedangkan, dari dalam negeri, rupiah mulai melemah terhadap dollar dan juga indeks yang sudah memasuki area jenuh beli,” ujar Rovandi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News