kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Paket stimulus infrastruktur Biden jadi perhatian bagi pergerakan rupiah


Minggu, 08 Agustus 2021 / 19:16 WIB
Paket stimulus infrastruktur Biden jadi perhatian bagi pergerakan rupiah
ILUSTRASI. Rupiah masih memiliki kekuatan untuk menguat meski data tenaga kerja AS dirilis membaik.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah masih memiliki kekuatan untuk menguat meski data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) dirilis membaik. Sentimen selanjutnya yang perlu pelaku pasar perhatikan berikutnya adalah perkembangan paket stimulus infrastruktur dari Presiden AS Joe Biden. 

Mengutip Bloomberg, Jumat (6/8), rupiah melemah 0,07% ke Rp 14.353 per dolar AS. Kompak, kurs Jisdor juga melemah 0,18% ke Rp 14.369 per dolar AS. 

Presiden Komisaris HFX International Sutopo Widodo mengatakan rupiah di akhir pekan melemah karena rupiah sudah menguat 1,5% sejak dua pekan lalu. Kemudian penguatan rupiah juga diperkuat dengan laporan ekonomi Indonesia kuartal kedua 2021 yang tumbuh 7,07% secara year on year

"Dua hari terakhir di pekan lalu rupiah melemah tipis adalah efek teknis yang wajar seiring untuk mengantisipasi laporan data tenaga kerja AS," kata Sutopo, Jumat (6/8). 

Baca Juga: IHSG diprediksi melanjutkan pelemahan pada Senin (9/8)

Sementara, Sutopo memproyeksikan rentang rupiah di Senin (9/8) berkisar di Rp 14.295-Rp 14.350. Menurut Sutopo data tenaga kerja AS tidak memberi kejutan. Pelaku pasar sudah memproyeksikan data akan membaik. 

Sedangkan, sentimen yang menjadi perhatian selanjutnya adalah perkembangan paket stimulus infrastruktur Biden senilai US$ 1 triliun. Sejauh ini rencana Senat AS untuk meloloskan paket tersebut lebih cepat masih terhalang persetujuan dari Partai Republik. 

Di samping itu, Sutopo tetap optimis rupiah masih berpotensi menguat di sepanjang pekan depan. Sentimen positif data dari hasil pemberlakuan PPKM menunjukkan efek yang baik untuk menurunkan penularan Covid-19. "Jika nanti PPKM dilonggarkan akan baik bagi perekonomian dan rupiah kemungkinan bisa kembali menguat ke Rp 14.200," kata Sutopo. 

Baca Juga: Rupiah diproyeksikan melemah terbatas setelah data tenaga kerja AS membaik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×