Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Nilai tukar rupiah di pasar spot pagi hari ini, Selasa (1/4) berhasil tampil sumringah. Pada pukul 08.15 WIB, nilai tukar rupiah di pasar spot berada di posisi Rp 11.268 per dolar Amerika Serikat (AS) atau menguat 0,83%.
Sementara itu, akhir pekan lalu, tepatnya pada (28/3), nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 11.361 per dolar AS atau menguat dari sehari sebelumnya di posisi Rp 11.448 per dolar AS.
Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menguraikan, ada beberapa faktor yang menjadi pendorong penguatan nilai tukar rupiah. Diantaranya adalah faktor fundamental ekonomi Indonesia yang saat ini menunjukkan tren membaik.
Angka inflasi yang terjaga, turut mendorong penguatan rupiah. Selain itu, faktor teknikal serta ekonomi global turut menopang penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. "Faktor dalam negeri positif mendorong rupiah lebih kuat. Current account deficit yang baik juga menumbuhkan confidence (keyakinan) pasar," ujar Perry di Gedung BI, Jakarta, Jumat (28/3).
Meski terus menerus mengalami penguatan, namun menurut Perry, bank sentral tidak menargetkan penguatan nilai tukar rupiah ada di level tertentu. Hal ini lantaran, BI terus menerus menjaga kebijakan stabilitas keuangan berdasarkan fundamental.
"Kami tidak akan menargetkan nilai tukar, karena perkembangan rupiah sebagaimana diketahui akan tetap pada konteks kebijakan stabilitas sesuai dengan fundamental. BI akan tetap melakukan kebijakan nilai tukar yang arahnya adalah stabilisasi perkembangan nilai tukar sesuai dengan fundamentalnya. Ini yang akan kami lakukan," jelas Perry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News