Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melempem pada pembukaan transaksi pagi ini (13/12). Berdasarkan data RTI, pada pukul 09.12 WIB, indeks mencatatkan penurunan 0,41% menjadi 5.286,039.
Ada 74 saham yang tertekan. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 84 saham dan 125 saham lainnya diam di tempat.
Volume transaksi perdagangan pagi ini melibatkan 1,380 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 673,881 miliar.
Sembilan sektor melorot. Adapun tiga sektor dengan penurunan paling dalam antara lain: sektor industri lain-lain turun 1,28%, sektor barang konsumen turun 0,8%, dan sektor manufaktur turun 0,74%.
Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top losers di antaranya: PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun 2,92% menjadi Rp 14.950, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) turun 2,86% menjadi Rp 1.530, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun 1,82% menjadi Rp 10.775.
Sedangkan di posisi top gainers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Elnusa Tbk (ELSA) naik 3,48% menjadi Rp 476, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) naik 1,76% menjadi Rp 2.890, dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 1,38% menjadi Rp 12.875.
Investor asing masih terlihat melepas kepemilikan sahamnya. Pagi ini, nilai penjualan bersih asing di seluruh market mencapai Rp 54,8 miliar dan di net sell di pasar reguler mencapai Rp 54,1 miliar.
Asia memerah
Pergerakan IHSG sejalan dengan pergerakan pasar saham Asia yang dibuka di zona merah pada transaksi perdagangan pagi ini (13/12). Data yang dihimpun CNBC menunjukkan, pada pukul 08.02 waktu Singapura, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,46%.
Sementara itu, indeks ASX 200 Australia bergerak flat dengan penurunan 0,06%. Sektor energi mencatatkan penurunan terdalam sebesar 0,36% dan sektor finansial turun 0,33%.
Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 0,15% di awal transaksi perdagangan. Saat ini, investor masih terus mengamati nasib Presiden Park Guen-hye, yang baru saja dimakzulkan oleh parlemen pada pekan lalu terkait skandal penyalahgunaan pengaruhnya sebagai presiden.
Di sisi lain, investor di kawasan regional juga mengamati outlook suku bunga Amerika Serikat tahun depan. Berdasarkan CME Group's FedWatch Tool, kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga acuannya pada pertemuan Kamis (15/12) ini mencapai 95,4%. Namun, investor masih tetap akan mengamati outlook ekonomi AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News