Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (1/4), PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA) mengincar pertumbuhan kinerja top line dan bottom line di kisaran 20% hingga 30% untuk 2024.
Direktur Utama Dunia Virtual Online Michael Alifen menyampaikan untuk melakukan ekspansi, sejatinya bisnis data center memerlukan modal belanja alias capital expenditure (capex) yang besar.
“Jadi besar di depan pembangunan segala macam infrastrukturnya, tapi seiring dengan waktu pertumbuhannya eksponensial. Jadi awalnya,” jelas dia dalam konferensi pers di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Senin (1/4).
Michael bilang saat ini okupansi data center milik AREA telah mencapai 70%–80% di awal 2024. Oleh karena itu, pihaknya menggelar IPO untuk menambah jangkauan.
Baca Juga: IPO Dunia Virtual Online (AREA) Oversubscribed 17,5 Kali
“Untuk itu kami menargetkan bisa mencapai pertumbuhan double digit di tahun ini. Mungkin di kisaran 20%–30% pertumbuhan yang kami targetkan,” katanya.
Adapun emiten dengan kode saham AREA menawarkan 510 juta saham biasa dengan nilai nominal Rp 75. Ini setara dengan 20,08% dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh usai IPO.
Emiten pusat data atau data center ini memasang harga IPO di Rp 131. Alhasil, AREA berhasil memperoleh Rp 66,81 miliar yang akan dipakai untuk dua hal utama.
Pertama, sekitar 64,17% dana IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal atau capital expenditure (capex), terutama pengembangan di Data Hall 2 dan Data Hall 3 di AREA31 Cimanggis.
Kedua sekitar 35,83% dari dan IPO bakal dipakai untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional AREA secara umum. Modal kerja ini termasuk perawatan peralatan dan perawatan gedung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News