kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Outlook batubara membaik, Bukit Asam (PTBA) bidik penjualan 30,7 juta ton pada 2021


Jumat, 12 Maret 2021 / 19:04 WIB
Outlook batubara membaik, Bukit Asam (PTBA) bidik penjualan 30,7 juta ton pada 2021
ILUSTRASI. Tongkang batubara PTBA menyusuri Sungai Musi di Palembang, Sumatera Selatan.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan menjual 30,7 juta ton batubara tahun ini. Target tersebut naik 17,62% dari realisasi penjualan tahun sebelumnya yang hanya 26,1 juta ton.

Emiten pelat merah ini juga menargetkan kenaikan volume produksi, dari 24,8 juta ton di 2020 menjadi 29,5 juta ton di 2021.

Direktur Niaga PTBA, Adib Ubaidillah mengatakan, naiknya target kinerja operasional PTBA tahun ini dengan mempertimbangkan membaiknya permintaan dan juga harga batubara, baik di dalam maupun luar negeri.

“Permintaan cukup tinggi baik domestik maupun luar negeri pada kuartal pertama 2021. Saya kira kita bisa memanfaatkan momentum harga jual yang naik ini,” terang Adib saat konferensi pers virtual, Jumat (12/3).

Baca Juga: Sepanjang 2020, Bukit Asam (PTBA) jual 26,12 juta ton batubara

Meski demikian, permintaan di kuartal pertama 2021 masih tetap lebih rendah dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yang mana merupakan puncak permintaan sebelum Covid-19.

Adib menambahkan, penjualan PTBA akan masih akan ditopang untuk domestik, yakni suplai untuk Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dia memproyeksikan, sekitar 50%  penjualan akan dilempar ke pasar domestik dan 50% lainnya ke pasar ekspor.

Adib juga mengatakan terdapat peningkatan ekspor ke China  di 2021 dibanding tahun lalu. Di Januari 2021 sendiri, PTBA telah menandatangani perjanjian penjualan 1,5 juta ton batubara ke Negeri  Tirai Bambu tersebut. Hal tersebut menjadi angin segar bagi PTBA dimana tahun lalu ekspor ke China mengalami penurunan akibat pagebluk. 

Baca Juga: Penurunan pendapatan menekan laba Bukit Asam (PTBA) pada tahun 2020

Sementara itu, emiten pelat merah ini juga sedang menjajaki permintaan dari Chile dan Amerika Serikat (AS) yang dikhususkan untuk batubara jenis high calorie. Saat ini PTBA sedang mengikuti proses tender.  

Tingkatkan efisiensi

PTBA membukukan pendapatan Rp 17,32 triliun, menurun 20,48% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 21,79 triliun. Sementara dari sisi bottom line, konstituen Indeks Kompas100 ini mencatat laba bersih Rp 2,39 triliun.

Raihan ini menyusut 41,17% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 4,06 triliun.

Direktur Utama Bukit Asam, Arviyan Arifin mengatakan, torehan laba ini tidak terlepas dari strategi efisiensi yang dilakukan PTBA di segala lini. Arviyan menyebut, sepanjang 2020 Bukit Asam telah menghemat Rp 825 miliar.

Baca Juga: Harga batubara dan CPO atraktif pekan ini, simak rekomendasi sahamnya

“Tanpa efisiensi yang masksimal akan sulit mencapai laba, di tengah volume penjualan yang menurun dan harga batubara yang menurun,” terang Arviyan di kesempatan yang sama.

Beberapa strategi efisiensi yang telah dilakukan PTBA di segala lini adalah dengan terus melakukan upaya penurunan biaya usaha dan pengendalian biaya pokok produksi melalui penerapan optimalisasi di setiap lini operasi.

Adapun strategi efisiensi dan menekan biaya produksi akan tetap dilanjutkan oleh PTBA tahun ini.

Selanjutnya: Estimasi harga DME dari hilirisasi batubara berpotensi di bawah LPG

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×