kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Outlook batubara membaik, Bukit Asam (PTBA) bidik penjualan 30,7 juta ton pada 2021


Jumat, 12 Maret 2021 / 19:04 WIB
Outlook batubara membaik, Bukit Asam (PTBA) bidik penjualan 30,7 juta ton pada 2021
ILUSTRASI. Tongkang batubara PTBA menyusuri Sungai Musi di Palembang, Sumatera Selatan.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

PTBA membukukan pendapatan Rp 17,32 triliun, menurun 20,48% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 21,79 triliun. Sementara dari sisi bottom line, konstituen Indeks Kompas100 ini mencatat laba bersih Rp 2,39 triliun.

Raihan ini menyusut 41,17% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 4,06 triliun.

Direktur Utama Bukit Asam, Arviyan Arifin mengatakan, torehan laba ini tidak terlepas dari strategi efisiensi yang dilakukan PTBA di segala lini. Arviyan menyebut, sepanjang 2020 Bukit Asam telah menghemat Rp 825 miliar.

Baca Juga: Harga batubara dan CPO atraktif pekan ini, simak rekomendasi sahamnya

“Tanpa efisiensi yang masksimal akan sulit mencapai laba, di tengah volume penjualan yang menurun dan harga batubara yang menurun,” terang Arviyan di kesempatan yang sama.

Beberapa strategi efisiensi yang telah dilakukan PTBA di segala lini adalah dengan terus melakukan upaya penurunan biaya usaha dan pengendalian biaya pokok produksi melalui penerapan optimalisasi di setiap lini operasi.

Adapun strategi efisiensi dan menekan biaya produksi akan tetap dilanjutkan oleh PTBA tahun ini.

Selanjutnya: Estimasi harga DME dari hilirisasi batubara berpotensi di bawah LPG

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×