Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
PTBA membukukan pendapatan Rp 17,32 triliun, menurun 20,48% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 21,79 triliun. Sementara dari sisi bottom line, konstituen Indeks Kompas100 ini mencatat laba bersih Rp 2,39 triliun.
Raihan ini menyusut 41,17% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 4,06 triliun.
Direktur Utama Bukit Asam, Arviyan Arifin mengatakan, torehan laba ini tidak terlepas dari strategi efisiensi yang dilakukan PTBA di segala lini. Arviyan menyebut, sepanjang 2020 Bukit Asam telah menghemat Rp 825 miliar.
Baca Juga: Harga batubara dan CPO atraktif pekan ini, simak rekomendasi sahamnya
“Tanpa efisiensi yang masksimal akan sulit mencapai laba, di tengah volume penjualan yang menurun dan harga batubara yang menurun,” terang Arviyan di kesempatan yang sama.
Beberapa strategi efisiensi yang telah dilakukan PTBA di segala lini adalah dengan terus melakukan upaya penurunan biaya usaha dan pengendalian biaya pokok produksi melalui penerapan optimalisasi di setiap lini operasi.
Adapun strategi efisiensi dan menekan biaya produksi akan tetap dilanjutkan oleh PTBA tahun ini.
Selanjutnya: Estimasi harga DME dari hilirisasi batubara berpotensi di bawah LPG
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News