kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Outflow di Pasar Obligasi Diproyeksikan Berlanjut, Ini Penyebabnya


Kamis, 27 Januari 2022 / 18:00 WIB
Outflow di Pasar Obligasi Diproyeksikan Berlanjut, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Capital outflow terus berlanjut di pasar obligasi


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

Dengan mengasumsikan kenaikan Fed Rate terjadi di kuartal pertama dan kuartal kedua tahun 2022, Fikri memperkirakan investor asing akan perlahan masuk ke SBN pada paruh kedua tahun ini. Lalu seiring masuknya investor asing ke SBN, diharapkan yield SBN dapat terus menguat dan membuat pasar obligasi semakin atraktif.

Ramdhan menambahkan, ketika pasar global stabil, investor asing yang sempat keluar pasti akan kembali masuk ke Indonesia. Terlebih lagi, Indonesia punya yield yang cukup atraktif dibanding peers serta punya fundamental kuat.

Seperti berkurangnya target penerbitan SBN di 2022 yang membuat supply lebih terbatas, lalu . rencana pemerintah untuk menekan defisit anggaran di bawah 3% sehingga mengurangi tekanan pembiayaan dan penerbitan SBN ke depannya, serta masih berlanjutnya skema burden sharing.

“Tapi di luar itu semua, pasar domestik yang ditunjang oleh perbankan, mutual fund, dana pensiun, dan asuransi juga sangat solid. Dengan likuiditas yang masih berlimpah, keluarnya investor asing ke depan tidak akan berpengaruh banyak,” jelas Ramdhan.

Baca Juga: Meski Minat di Lelang Sukuk Negara Turun Akibat FOMC, Yield Masih Naik

Fikri juga menilai kondisi pasar SBN dalam negeri yang baik membuat keberadaan investor asing tidak terlalu signifikan. Menurutnya, masuknya investor asing pada paruh kedua nanti lebih akan mendorong terjadinya stabilitas untuk jangka pendek.

“Sejauh ini, investor domestik juga tidak serta merta melepaskan kepemilikan SBN, hanya sebatas repositioning. Beralih dari tenor pendek ke tenor yang lebih panjang, untuk kemudian nanti balik lagi ke jangka pendek ketika suku bunga sudah naik dan pasar lebih stabil,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×