kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Otot rupiah mengencang di pagi ini, simak kata Direktur Garuda Berjangka


Rabu, 20 Februari 2019 / 11:56 WIB
Otot rupiah mengencang di pagi ini, simak kata Direktur Garuda Berjangka


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kebijakan bersifat dovish yang diperkirakan datang dari beberapa bank sentral, membuat rupiah dibuka menguat Rabu (20/2) pagi ini.

Mengutip data Bloomberg pukul 10:30 WIB, rupiah dibanderol sebesar Rp 14.059 per dollar AS. Angka ini menguat sekitar 0, 31% dari posisi sebelumnya di level Rp 14.103 per dollar AS.

Sementara itu, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menunjukkan penguatan sebesar 0,45% dari posisi sebelumnya. Rupiah pada pembukaan pasar dibanderol sebesar Rp 14.055 per dollar AS dari posisi sebelumnya Rp 14.119 per dollar AS.

Direktur Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan, jika sentimen dominan yang mendongkrak rupiah pagi ini berasal dari nada dovish pertemuan The Federal Reserve (Federal Open Market Committee, FOMC) yang berlangsung hari ini di Amerika Serikat.

Alasan isu perlambatan ekonomi global dan kelanjutan perundingan dagang AS dan China, disinyalir masih menjadi alasan The Fed untuk tidak akan menaikkan suku bunga acuan.

Di tempat lain Bank of Japan (BoJ) juga baru saja mengeluarkan kebijakan untuk lebih mengutamakan saran para analis ekonomi dan ekonom.

Gubernur BoJ, Haruhiko Kuroda berkata pihaknya bersedia meningkatkan stimulus jika kenaikan yen secara tajam melukai perekonomian. Dollar AS sendiri saat ini stabil level ¥ 110,061.

Sementara di Eropa, kasus Brexit memasuki babak di mana Theresa May akan memasukkan proposal baru kepada Uni Eropa pada Kamis (21/2) mendatang.

Hal ini dilakukan terkait isu penghalangan Irlandia (Irish Backstop) dan meredakan skeptisisme (Eurosceptics) demi memuluskan agenda Brexit.

"Sebelumnya, klausul backstop memang merupakan biang keladi dari ditolaknya proposal Brexit secara mentah-mentah oleh anggota parlemen Inggris. Pada intinya, backstop merupakan klausul yang akan diimplementasikan jika Inggris dan Uni Eropa tak bisa menyepakati kesepakatan dagang dalam masa transisi selama 21 bulan setelah Brexit resmi dimulai pada Maret 2019," jelas Ibrahim.

Ibrahim meramal, penguatan rupiah berpotensi besar berlanjut sampai penutupan pasar perdagangan hari ini. Dirinya menilai, Bank Indonesia (BI) juga telah tanggap mengeluarkan intervensi dengan menambah laju transaksi NDF. "Respon pasar memang belum besar, tapi ini cukup sigap," tuturnya.

Ibrahim memproyeksi rupiah bisa bergerak menguat di level Rp 14.015 per dollar AS - Rp 14. 030 per dollar AS pada perdagangan hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×