kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Optimistis pendapatan tumbuh 20%, ini strategi Integra Indocabinet (WOOD)


Jumat, 14 Agustus 2020 / 19:55 WIB
Optimistis pendapatan tumbuh 20%, ini strategi Integra Indocabinet (WOOD)
ILUSTRASI. Integra Indocabinet (WOOD) membidik penjualan bersih sebesar Rp 2,56 triliun tahun ini.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi Covid-19, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) masih optimistis mencatatkan pertumbuhan pendapatan. Produsen furnitur ini menargetkan mampu membukukan pertumbuhan pendapatan hingga 20% hingga akhir tahun.

Sebagai gambaran, WOOD mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 2,13 triliun di tahun 2019 lalu. Dengan asumsi pertumbuhan sebesar 20%, maka WOOD membidik penjualan bersih sebesar Rp 2,56 triliun tahun ini.

Bukan tanpa alasan, optimisme ini berdasarkan masih cerahnya pasar ekspor furnitur khususnya di Amerika Serikat (AS). Wang Sutrisno, Direktur Integra Indocabinet mengatakan, dominasi produk furnitur China di AS mulai memudar seiring ketegangan hubungan kedua negara tersebut.

Baca Juga: Pendapatan Integra Indocabinet (WOOD) naik 16% di tengah pandemi, ini penyebabnya

Salah satu musabab dari melemahnya dominasi furnitur China adalah efisiensi produk-produk furnitur asal Negeri Tirai Bambu tersebut mulai melemah. “Saat ini China berfokus kepada produk teknologi tinggi,” ujar Wang saat paparan publik yang digelar secara daring, Jumat (14/8).

Bahkan, posisi pasar furnitur AS saat ini dikuasai oleh Vietnam, sementara China terdepak ke posisi kedua. Per semester I-2020, pangsa pasar China di produk furnitur sebesar 14,3%, sementara Vietnam mendominasi di urutan pertama dengan pangsa pasar mencapai 37,5%. Furnitur asal Indonesia baru menguasai 5,4% pasar AS per paruh pertama 2020.

Ini merupakan peluang bagi WOOD untuk semakin menancapkan cakar nya di pasar furnitur negeri Paman Sam tersebut. Terlebih, saat ini di AS sedang muncul gerakan  melepaskan diri dari ketergantungan produk China. Oleh karena itu, WOOD akan mengoptimalkan kapasitas produksi terutama produk millwork (building component) untuk memenuhi tingginya permintaan pasar AS.

Baca Juga: Semester I-2020, pendapatan Integra Indocabinet (WOOD) naik 16%



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×