Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga emas ditutup menguat lebih dari 1% pada hari Jumat (9/10) setelah indeks dolar Amerika Serikat (AS) melemah ke level terendah dalam tiga minggu. Harga si kuning juga mendapat dorongan positif dari potensi stimulus fiskal AS baru yang mendorong investor masuk ke emas yang merupakan aset lindung nilai terhadap kemungkinan inflasi.
Jumat (9/10), harga emas spot ditutup naik 1,9% menjadi US$ 1.930,40 per ons troi. Ini membuat emas berada di penguatan mingguan kedua berturut-turut, setelah melesat 1,6% di pekan ini.
Di saat yang sama, harga emas berjangka kontrak pengiriman Desember 2020 ditutup naik 1,6% ke level US$ 1.926,20 per ons troi. Dalam sepekan pun, harga emas berjangka sudah naik 1%.
Baca Juga: Harga emas melejit 1,78% hari ini ke US$ 1.927 per ons troi
"Sepertinya banyak optimisme sedang dibangun di sekitarnya rencana stimulus baru AS dan ini menjadi penyokong utama dari pergerakan emas," kata Eli Tesfaye, Senior Market Strategist RJO Futures.
Di sisi lain, penurunan lebih lanjut pada dolar AS juga dapat menambah lebih banyak bahan bakar bagi emas. Tesfaye menambahkan, hal tersebut dianggap memberikan momentum teknikal yang kuat, dan bullion bisa segera terlihat mencapai level tertinggi seperti yang terjadi pada bulan Agustus lalu.
Setelah secara sepihak menghentikan pembicaraan dengan Partai Demokrat tentang bantuan komprehensif di awal pekan ini, Presiden AS Donald Trump akhirnya kembali menelepon Kongres untuk merealisasikan tagihan bantuan yang akan mencakup bailout sektor penerbangan yang sedang berjuang mempertahankan karyawan.
Selain itu, keunggulan presiden yang diusung Demokrat semakin melebar. Visi Joe Biden yang meningkatkan prospek stimulus lebih lanjut, turut menambah daya pikat emas.
Sementara itu, the greenback turun karena ekspektasi untuk kemenangan Biden tumbuh. Alhasil, emas pun menjadi lebih murah bagi yang investor yang memegang mata uang lainnya.
"Faktanya, perdagangan emas yang panjang cenderung agnostik ke hasil pemilihan," kata analis TD Securities dalam sebuah catatan.
"Melarang hasil pemerintah yang terbagi, kedua administrasi kemungkinan akan mendorong kesepakatan fiskal skala besar dalam waktu singkat yang akan membantu mengurangi tekanan pada tingkat riil, mengangkat logam mulia dalam prosesnya," lanjut TD Securities.
Baca Juga: Harga minyak mentah melemah tipis di tengah hari ini, WTI ke US$ 41,08 per barel
Suku bunga AS kini mendekati nol dan pencetakan uang yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh bank sentral untuk meringankan pukulan ekonomi dari virus corona membuat reli pada harga si kuning. Sepanjang tahu ini pun, emas sudah menanjak 26%.
Kenaikan juga terjadi pada harga perak yang melonjak 4,4% menjadi US$ 24,87 per ons troi. Si putih sudah terkerek sekitar 5% sepanjang minggu ini. Hal yang sama terjadi pada harga platinum yang naik 2,6% menjadi US$ 884,28 per ons troi dan paladium yang naik 2,9% menjadi US$ 2.440,68 per ons troi.
Selanjutnya: Wall Street menguat di akhir pekan ini, optimisme stimulus fiskal AS jadi pendorong
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News